KONTEKS.CO.ID – Banyak cara dilakukan untuk menyelamatkan bumi. Salah satunya membuat Pupuk dari Jenazah Manusia. Pupuk ini berupa kompos yang prosesnya amat alami.
Proses menjadikan jasad manusia menjadi kompos itu dilakukan di sebuah fasilitas khusus. Layaknya membuat kompos rumah tangga. Pupuk dari Jenazah Manusia ini prosesnya yakni memasukkan jenazah dalam tempat tertutup bersama bahan-bahan serpihan kayu, daun atau bahan organik lainnya.
Tutup rapat kedap udara ini akan membuat mikroba akan bekerja secara efektif dan proses biologis pun dimulai.
Hanya butuh waktu sebulan untuk membuat jenazah terurai. Namun untuk hindari adanya penularan, proses pemanasan akan dilakukan. Setelah proses ini semua selesai, kompos ini diserahterimakan pada keluarga.
Jangan ditanya ini fungsinya apa, layaknya kompos pada umumnya, digunakan menyuburkan tanaman dan tumbuhan. Cara penguburan seperti ini lebih efisien dan hemat karbon. Bayangkan saja, kompos seperti ini mampu menghemat satu ton karbon jika dibandingkan dengan kremasi atau dikubur cara umum.
Sumber dari BBC menyebutkan, selain penghematan proses pembakaran, juga tidak perlu menebang kayu untuk membuat peti mati.
Cara ini juga ampuh mengatasi semakin langkanya lahan untuk menguburkan.
Pupuk dari Jenazah Manusia ini masih mengundang kontroversi, terkait pertanyaan etis layakkah manusia dijadikan kompos?
Uskup Katolik New York pun menolak terobosan ini dengan alasan bahwa tubuh manusia tidak boleh diperlakukan seperti “limbah rumah tangga”.
Jadi, bagaimana menurut anda? ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"