KONTEKS.CO.ID – Kekhawatiran atas penggunaan spyware Pegasus semakin meningkat intensitas kekuatiran di Uni Eropa. Komite investigasi yang diluncurkan oleh Parlemen Eropa mempersiapkan rapat kerja operasional dengan agenda sementara menghadirkan anggota Senat Polandia
Polandia merupakan salah satu negara yang dicurigai menggunakan Pegasus untuk memata-matai lawan politik pemerintah. Pengawas Perlindungan Data Eropa telah menyerukan agar program seperti spyware Pegasus dilarang dengan alasan sangat sulit dikendalikan dan membahayakan hak dan kebebasan fundamental.
Kelompok investigasi (yang nama resminya adalah Komite Penyelidikan untuk menyelidiki penggunaan spyware Pegasus dan spyware pengawasan yang setara) diminta setelah pemerintah Polandia dan Hongaria mengakui memiliki program tersebut.
Ini adalah sebuah perangkat lunak mata-mata yang sangat kuat yang dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Group dan yang hanya tersedia untuk lembaga pemerintah.
Pegasus dapat mengendalikan ponsel tanpa sepengetahuan pemiliknya dan, selain mengakses semua kontennya, ia juga dapat mengubahnya menjadi terminal mendengarkan dan menangkap gambar.
Sesi awal komite pada bulan April, melakukan pengungkapan tentang apa yang disebut CatalanGate, penyelidikan terhadap spionase para pemimpin separatis yang terkait dengan upaya pemisahan diri Catalonia yang gagal dari Spanyol pada tahun 2017. Demikian dilansir El Pais.
Dan sesi berikutnya akan berlangsung tepat setelah perdana menteri Spanyol, Pedro Sánchez, pada hari Senin mengatakan bahwa teleponnya sendiri diretas oleh Pegasus.
Anggota senior pemerintah Spanyol lainnya tampaknya menjadi sasaran spyware, termasuk Menteri Pertahanan Margarita Robles dan mantan menteri luar negeri Arancha González-Laya, yang komunikasi ponselnya dimata-matai selama krisis diplomatik antara Spanyol dan Maroko pada Mei 2021, kata sumber pemerintah. (bersambung) ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"