KONTEKS,CO.ID – Pemerintah Meksiko telah menangkap gembong narkoba paling dicari Amerika Serikat, profil Ovidio Guzmán. Kepalanya dihargai Gedung Putih senilai Rp78 miliar.
Ovidio Guzmán dituduh sebagai pemain kunci dalam kartel Sinaloa yang didirikan oleh ayahnya. Penangkapan terjadi ketika Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador bersiap untuk menyambut sejawatnya dari AS, Joe Biden untuk pertemuan puncak para pemimpin Amerika Utara pekan depan, di mana keamanan menjadi agenda utama.
Penangkapan ini sendiri berimbas pada kekacauan di Kota Meksiko. Bahkan Bandara Internasional Culiacán dilumpuhkan anggota kartel guna mencegah ekstradisi Ovidio Guzman dari Meksiko.
Penahanan gembong narkoba itu sendiri diapresiasi Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby. “Dan kami sangat berterima kasih untuk itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat akan terus bekerja “sejajar” dengan Meksiko, terutama untuk mengatasi perdagangan fentanyl opioid sintetik yang kuat.
Meksiko membantah keterlibatan Amerika Serikat dalam operasi penangkapan Ovidio Guzman. “Kami bertindak secara mandiri, mandiri. Ya, ada kerja sama dan akan terus ada, tetapi kami membuat keputusan sebagai pemerintah yang berdaulat,” kata Lopez Obrador kepada wartawan.
Kokain, Met, dan Fentanil
Pihak berwenang mengatakan, ketenangan telah kembali ke Culiacan, di mana pasukan keamanan memindahkan lusinan kendaraan curian dan terbakar yang tersebar di seluruh kota berpenduduk 800.000 orang itu.
Video di media sosial Kamis menunjukkan penumpang dan karyawan maskapai Aeromexico merunduk di belakang konter ketika tembakan terdengar di bandara Culiacan.
Orang-orang bersenjata kartel membakar mobil dan truk di beberapa persimpangan di kota, dan pihak berwenang melaporkan 19 penghalang jalan.
El Chapo, ayah dari Ovidio Guzmán, menjalani hukuman seumur hidup di Amerika Serikat karena memperdagangkan ratusan ton narkoba ke negara itu selama 25 tahun.
Namun, kartelnya tetap menjadi salah satu yang paling kuat di Meksiko, dituduh oleh Washington mengeksploitasi epidemi opioid dengan membanjiri komunitas di Amerika Serikat dengan fentanyl, obat sintetis yang 50 kali lebih kuat daripada heroin.
Siapakah Ovidio Guzmán?
Laman as.com menyebutkan, Ovidio adalah anak dari Joaquín Guzmán dan istri keduanya, Griselda López Pérez. Dia berusia 31 tahun dan diakui sebagai anggota berpangkat tinggi dari Kartel Sinaloa.
Ovidio dan saudara laki-lakinya menghadapi berbagai tuduhan di Amerika Serikat atas persekongkolan untuk memperdagangkan kokain, metamfetamin, dan mariyuana.
Dikenal sebagai ‘Los Chapitos’ (The Little Chapos), Iván Archivaldo Guzmán Salazar, Jesús Alfredo Guzmán Salazar, Ovidio Guzmán López, dan Joaquín Guzmán López diperkirakan telah mencapai peran senior dalam kerajaan narkoba ayah mereka setelah dia dipenjara pada tahun 2019.
Profil Ovidio Guzman dan salah satu saudara laki-lakinya dituduh mengawasi hampir selusin laboratorium metamfetamin di Sinaloa serta bersekongkol untuk mendistribusikan kokain dan mariyuana, menurut Departemen Luar Negeri AS.
Profil Ovidio Guzman juga diduga memerintahkan pembunuhan informan, pengedar narkoba dan penyanyi Meksiko yang menolak tampil di pernikahannya.
Dia ditangkap sebentar sekali sebelumnya pada tahun 2019, tetapi pasukan keamanan membebaskannya setelah kartelnya melancarkan perang habis-habisan sebagai tanggapan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"