KONTEKS.CO.ID – Rusia telah memerintahkan mobilisasi hingga 500.000 wajib militer untuk sejumlah serangan dalam beberapa bulan mendatang, klaim kepala pertahanan Ukraina.
Vadym Skibitsky, Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, mengatakan, rekrutan itu akan mengambil bagian dalam serangan selama musim semi dan musim panas di timur dan selatan negara itu.
Saat ini, pejabat Ukraina telah melaporkan, ada 280.000 pasukan darat Rusia yang dikerahkan di negara tersebut.
“Kami meyakini mereka melakukan serangan di wilayah Donetsk dan Kharkiv, serta mungkin Zaporizhzhia, tetapi untuk bertahan di Kherson dan Krimea, ini adalah jumlah orang yang mereka perlukan untuk tugas seperti itu,” kata Skibitsky dikutip standard.co.uk, Sabtu, 7 Desember 2023.
“Jika Rusia kalah kali ini, maka Putin akan runtuh,” ujarnya lagi
Skibitsky menambahkan, gelombang terakhir mobilisasi wajib militer Rusia akan berlangsung pada 15 Januari setelah masa liburan ketika Moskow mencoba mengalahkan Ukraina dengan pasukan besar.
Namun, Rusia membantah sedang mempersiapkan gelombang kedua mobilisasi dengan Vladimir Putin menyebutnya “sia-sia” bulan lalu.
Kremlin menyerukan gencatan senjata 36 jam pada hari Jumat sesuai dengan hari libur Ortodoks Rusia. Namun, Ukraina menolak gencatan senjata, yang digambarkan Volodymyr Zelensky sebagai upaya menghentikan gerak maju pasukan mereka di Donbas.
“Lalu Rusia membawa peralatan, amunisi, dan orang-orang yang dimobilisasi lebih dekat ke posisi Ukraina,” katanya khawatir.
Ukraina juga mengklaim pasukan Rusia terus menyerang selama gencatan senjata. Seorang pekerja darurat dilaporkan tewas akibat penembakan di Kherson dan laporan adanya tembakan artileri di Kota Kramatorsk di Donbas.
Peringatan serangan udara dikeluarkan di beberapa kota di Ukraina, tetapi tidak ada ledakan yang dilaporkan.
Namun, dalam pembaruan terbarunya, Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina terus berlanjut pada “tingkat rutin” meskipun ada gencatan senjata.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"