KONTEKS.CO.ID – Gempa Maluku sampai Australia dan mengakibatkan kepanikan di kota Darwin, Australia. Lukisan di dinding jatuh dan mobil yang diparkir di jalan bergetar keras. Warga dilaporkan berhamburan keluar rumah .
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan informasi gempa berkekuatan 7,9 SR yang terjadi pada pukul 00.47 WIB, Selasa, 10 Januari. Dan Gempa Maluku sampai Australia hingga pihak BMKG Austalia turut mengeluarkan peringatan.
Berjarak 600 kilometer dari maluku, membuat Darwin merasakan getaran yang kuat. Maluku berada di cincin api Pasifik, busur patahan seismik di Samudra Pasifik tempat gempa bumi dan gunung berapi biasa terjadi.
Warga kota Darwin, Trevor Power, yang tinggal di ibu kota wilayah itu selama lebih dari empat dekade, mengatakan kepada Nine Network bahwa itu adalah gempa terparah yang pernah ia alami.
Hal senada juga diucapkan penyanyi Vassy Karagiorgos, yang menulis di media sosial bahwa getaran itu adalah yang terpanjang yang pernah ia alami.
“Kami berlari keluar rumah di tengah malam. Saya tidak pernah mengalami gempa yang berlangsung selama itu dan terasa begitu kuat,” tulisnya. “Itu agak menakutkan.”
Power mengatakan dia membangunkan seluruh orang dirumah dan menyelamatkan hewan peliharaannya, lalu berlari keluar rumah menyelamatkan diri. Mobil-mobil berguncang di jalanan dan suara deru getaran tersebut terdengar.
“Rumah kami dibangun untuk menahan angin topan dan rumah berguncang,” katanya.
“Itu mulai bergetar, dan kemudian dia benar-benar mulai gemetar. Itu berguncang hingga Anda benar-benar bisa mendengar derit jendela selama dua menit.”
Mantan senator dan atlet Nova Peris mengatakan dia merasakan seluruh rumah bergetar “sangat gila” dan gambar-gambar berjatuhan dari dinding ketika gempa terjadi.
“Sialan–! Gempa itu sangat menakutkan,” tulisnya di Twitter.
Ribuan orang telah melaporkan merasakan getaran di Grove Peninsula di Arnhem Land, dan Katherine.
Penduduk setempat juga merasakan goncangan tanah di kota Kimberley Kununurra, di sisi lain perbatasan Australia Barat-NT, dan di kota pertambangan pesisir Weipa, di Cape York di ujung utara Queensland.
Biro Meteorologi mengatakan tidak ada ancaman tsunami yang melanda Australia akibat gempa yang berpusat di laut itu dengan kedalaman 95 kilometer. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"