KONTEKS.CO.ID – Gubernur Brasilia diskors jabatannya selama 90 hari oleh Hakim Agung Alexandre de Moraes karena dugaan pembiaran kerusuhan.
Hal tersebut dilakukan setelah ribuan pendukung Bolsonaro -presiden Brasil yang kalah dalam pilpres- menyerbu gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan istana kepresidenan pada Minggu 8 Januari, yang mengakibatkan kerusuhan di ibukota.
Ratusan polisi dengan perlengkapan anti huru-hara dan beberapa menunggang kuda dikerahkan di kamp pro-Bolsonaro di luar markas tentara Brasilia, sementara tentara yang telah berjaga-jaga mundur digantikan polisi. Demikian dilaporkan Reuters.
Hakim agung juga memerintahkan agar platform media sosial Facebook, Twitter, dan TikTok memblokir akun pengguna yang menyebarkan propaganda anti-demokrasi. Facebook sendiri sudah mematuhi putusan tersebut.
Polisi Brasil berkumpul di sebuah kamp pendukung mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro di ibu kota, sehari setelah perusuh melancarkan serangan terburuk terhadap institusi negara Brasil sejak kembali ke demokrasi pada 1980-an. .
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, saingan sayap kiri Bolsonaro yang mulai menjabat pada 1 Januari setelah kemenangan tipis pada pemilihan Oktober, berjanji untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan ke pengadilan.
Hal ini diungkapkan setelah para demonstran memecahkan jendela dan perabotan, menghancurkan karya seni dan mencuri senjata dan artefak. .
Lula, yang kembali bekerja di istana kepresidenan Planalto, berencana untuk bertemu dengan menteri pertahanan dan komandan angkatan bersenjata untuk membahas serangan yang mengingatkan pada serangan di US Capitol dua tahun lalu oleh para pendukung mantan Presiden Donald Trump.
Presiden AS Joe Biden bergabung dengan para pemimpin dunia lainnya dalam mengutuk kerusuhan hari Minggu, menyebut mereka “keterlaluan”, sementara Bolsonaro yang sekarang berada di Florida membantah menghasut para pendukungnya dan mengatakan para perusuh telah “melewati batas”.
Lula, mantan pengurus serikat yang juga presiden dari 2003 hingga 2010, mengatakan pasukan polisi militer lokal yang melapor kepada Gubernur Brasilia Ibaneis Rocha, mantan sekutu Bolsonaro, namun Rocha tidak melakukan apa pun untuk menghentikan kemajuan para pengunjuk rasa brutal. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"