KONTEKS.CO.ID – Minyak goreng bunga matahari merupakan komoditas yang oleh Uni Eropa ingin unggulkan dipasar dunia, menggantikan minyak goreng sawit yang menjadi ekspor utama Indonesia dan Malaysia. Inilah yang membuat Uni Eropa melakukan kampanye negatif atas minyak sawit.
Minyak goreng bunga matahari adalah salah satu jenis minyak yang banyak digunakan dalam pemasakan. Minyak ini diperoleh dari biji bunga matahari yang dipress atau diperah. Selain digunakan sebagai minyak goreng, minyak biji bunga matahari juga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan farmasi.
Keunggulan minyak goreng bunga matahari dibandingkan minyak goreng sawit adalah kandungan lemak yang lebih baik. Minyak biji bunga matahari mengandung lemak tak jenuh ganda yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Minyak ini juga kaya akan vitamin E yang baik untuk kulit dan rambut.
Selain itu, minyak bunga matahari juga lebih stabil saat dipanaskan dibandingkan minyak sawit. Minyak sawit cenderung mudah terbakar dan mengeluarkan asap saat dipanaskan, sedangkan minyak biji bunga matahari lebih stabil dan tidak mengeluarkan asap saat dipanaskan.
Minyak bunga matahari juga lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak sawit. Proses produksi minyak sawit menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup besar, seperti penebangan hutan dan polusi air. Sedangkan proses produksi minyak biji bunga matahari lebih ramah lingkungan karena tidak menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.
Secara keseluruhan, minyak goreng ini memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan minyak goreng sawit dalam hal kandungan lemak, stabilitas saat dipanaskan, dan ramah lingkungan. Namun, harga minyak biji bunga matahari lebih mahal dibandingkan minyak sawit, hal ini dikarenakan minyak biji bunga matahari diperoleh dari proses yang lebih sulit. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"