KONTEKS.CO.ID – Membludaknya arus imigran di negara bagian selatan Amerika, Texas dan Arizona, akibat kebijakan kelonggaran imigrasi presiden Joe Biden, membuat gubernur Texas Greg Abbott mengambil langkah tak lazim.
Pemerintah negara bagian Texas dan Arizona, mengirimkan satu bus berisi imigran ilegal ke Washington DC, tepat di luar kediaman mewah wakil presiden AS Kamala Harris, pada Sabtu pagi.
Kediaman Kamala Harris sudah tiga kali dikirimkan bus berisi imigran ilegal yang dikirimkan dari Texas.
Texas dan Arizona tidak hanya mengirim bus imigran ilegal ke kediaman wapres Harris, enam bus lainnya yang berangkat dari El Paso tiba di New York, pada Sabtu pagi. Juga ke Washington DC dan Chicago. Kota kota tersebut merupakan basis suara partai Demokrat.
Pengiriman bus bus imigran ilegal ini membuat pihak otoritas Washington DC mengumumkan keadaan darurat umum atas masalah ini. Walikota Chicago Lori Lightfoot menyebut Abbott sebagai “rasis” bulan lalu atas kebijakan provokatif tersebut.
Para imigran ilegal yang telah tiba dibawa ke tempat penampungan lokal. Sebagian besar imigran berasal dari Venezuela.
Atas tindakan tersebut, Harris mengecam Abbott dan mitranya dari Florida Ron DeSantis (kedua gubernur tersebut berasal dari partai Republik) yang dianggapnya bermain-main dan terlibat dalam aksi politik dengan manusia nyata yang melarikan diri dari bahaya di negara asal mereka.
“Saya pikir itu adalah puncak dari aksi yang tidak bertanggung jawab, apalagi – hanya, sejujurnya, melalaikan tugas, ketika anda adalah pemimpin terpilih, untuk memainkan permainan semacam itu dengan kehidupan manusia. Jika menurut anda ada masalah, jadilah bagian dari solusi,” kata Harris dalam wawancara dengan Vice News.
Wakil presiden menyalahkan pemerintahan Trump yang lalu atas krisis saat ini, menuduhnya “menghancurkan” sistem imigrasi dan memaksa pemerintahan Biden menghabiskan satu setengah tahun terakhir mencurahkan “ waktu dan pekerjaan dan sumber daya yang luar biasa untuk merekonstruksi sistem itu,” termasuk melalui undang-undang tentang jalur menuju kewarganegaraan untuk ilegal.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"