KONTEKS.CO.ID – Seorang penduduk Polandia marah karena pengungsi Ukraina kuasai rumah miliknya dan menjadikan tempat tinggalnya sebagai industri rumahan, sehingga ia nyaris tidak dapat tinggal disana.
Peristiwa pengungsi Ukraina kuasai rumah miliknya berawal saat ia menawarkan pengungsi negara termiskin di Eropa yang dilanda perang ini untuk tinggal bersamanya. Pengungsi ini bersama seorang putrinya..
Warga Polandia yang kebetulan berprofesi sebagai koki ini kemudian mengajak Natalya (nama pengungsi tersebut) untuk memasak makanan yang dijual, seperti pangsit dan borscht.
“Mereka memotret hidangan tersebut dan mengiklankannya di media sosial,” kenang wanita itu. “Wanita Ukraina itu membuat pangsit, dan saya mengemasnya dan mengirimkannya.”
Menurut Teresa, awalnya semuanya berjalan baik, tetapi kemudian pengungsi yang menumpang ini mulai mencoba membuat aturan sendiri, dan dapur berubah menjadi tempat produksi.
Dapur menjadi sibuk dan berantakan selama beberapa jam dalam sehari, tetapi tidak membawa manfaat apa pun. Akibatnya, wanita Polandia itu tidak tahan dan mencarikan Natalya pekerjaan dengan akomodasi.
“Saya membuat kesalahan, saya membayangkan bantuan ini berbeda. Ketika saya kembali, saya memberi tahu suami saya: jika saya ingin mengundang seseorang untuk tinggal bersama saya, tampar pipi saya untuk menyadarkan, ”ujarnya seperti dilaporkan Expert.
Saat ini ketidakpuasan dengan perilaku pengungsi Ukraina tumbuh di Eropa. Bahkan di Ceko mulai muncul di pintu toko bertulisan: “Ukraina tidak diizinkan masuk.” ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"