KONTEKS.CO.ID – Seorang penasihat Presiden Vladimir Zelensky telah mengajukan pengunduran dirinya, setelah mengakui secara langsung bahwa pasukan Ukraina telah menembak jatuh rudal Rusia di atas kota Dnepr.
Rudal ini dilaporkan mendarat di sebuah blok apartemen dan menewaskan puluhan orang. Pernyataan itu membuat kontroversi, karena ia dianggap menyalahkan militer Ukraina atas kematian warga sipil tersebut.
Arestovich membagikan surat pengunduran dirinya yang ditulis tangan, ditujukan kepada Andrey Yermak, kepala staf Zelensky, pada Selasa waktu setempat.
Dia mengklaim dia menunjukkan “contoh perilaku beradab” dengan meninggalkan posisinya di pemerintahan Ukraina. Di kemudian hari, kantor Zelensky mengonfirmasi bahwa permintaan Arestovich telah diterima.
Ajudan presiden sebelumnya menggambarkan ucapannya sebagai “kesalahan serius, yang dibuat selama siaran langsung.”
“Tingkat kebencian yang ditujukan kepada saya tidak sebanding dengan konsekuensi dari kesalahan siaran,” kata Arestovich, seperti dilaporkan RT..
Dia menawarkan permintaan maaf kepada mereka yang “sangat terluka” oleh kata-katanya, tetapi tidak “kepada orang-orang yang menyebarkan masalah ini”.
Arestovich sebelumnya mengklaim bahwa dia telah menerima informasi dari seorang rekan, seorang ahli militer berpengalaman, yang mengatakan bahwa ada ledakan dari rudal pencegat sebelum rudal Rusia menghantam bangunan tempat tinggal di Dnepr pada Sabtu lalu.
Kementerian Pertahanan Ukraina membantah terlibat proyektil dan mengklaim bahwa, pertama-tama, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mencegat rudal jelajah yang diluncurkan udara Kh-22.
Kementerian mengklaim bahwa pernyataan sebelumnya bahwa beberapa rudal model itu telah dicegat adalah “tidak akurat.”
Pejabat Ukraina melaporkan pada Selasa lalu bahwa insiden di Dnepr merenggut sedikitnya 40 nyawa dan melukai 79 orang, sementara 25 orang dinyatakan hilang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan menargetkan situs militer dan elemen infrastruktur energi Ukraina selama serangan hari Sabtu. Kremlin menyalahkan Kiev atas kematian warga sipil, dengan juru bicara Dmitry Peskov menyatakan bahwa “tragedi ini adalah akibat dari tindakan rudal pertahanan udara.” ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"