KONTEKS.CO.ID – Banyak pakai bikini dan adegan syur, trailer film Pulau tak layang tayang dapat disimak dalam artikel berikut ini.
Banyak pakai bikini dan adegan syur, trailer film Pulau tak layang tayang dikemukakan oleh Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil.
Menteri Komunikasi dan Digital Fahmi Fadzil menilai trailer film Pulau yang bergenre horor tidak layak tayang.
Namun Fahmi mengatakan, dirinya tidak bisa berbicara atas nama Lembaga Sensor Film (LPF) yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri (KDN).
“Saya tidak bisa berbicara atas nama LPF dan saya juga memahami bahwa FINAS (Perusahaan Pengembangan Film Nasional Malaysia) telah mengeluarkan pernyataan hari ini, tetapi itu bukan pada aspek sensor,” beber Fahmi Fadzil seperti dilaporkan Berita Harian.
“Setiap prosedur yang dipantau oleh FINAS didasarkan pada SOP (prosedur operasi standar) hubungan antara LPF dan FINAS,” imbuhnya.
“Pandangan saya mungkin ada beberapa SOP yang harus kita kaji ulang karena jelas-jelas ada pelanggaran di sini dan saya paham dalam hal persetujuan LPF itu diberikan pada September tahun lalu, sebelum saya menjadi menteri, sebelum pemerintah saat ini,” ujar Fahmi saat menghadiri pemutaran eksklusif film Duan Nago Bogho.
Hal itu ia sampaikan terkait apakah LPF atau FINAS akan mempertimbangkan kembali penayangan film tersebut di bioskop yang akan dimulai pada 9 Maret 2023.
Fahmi mengatakan, merujuk pada trailer film yang viral, menurutnya hal itu tidak pantas.
Bahkan, ia sendiri telah menjalin kontak dengan Golden Screen Cinemas (GSC) dan diketahui bahwa produser telah memutuskan untuk menarik trailer tersebut dalam waktu dekat dan melakukan edit baru.
Menurut Fahmi, ia juga memahami berdasarkan laporan yang diterimanya, ada kemungkinan ada adegan yang dipotong dan dilewatkan masuk dalam trailer film tersebut.
“Trailernya tidak memiliki potongan seperti di film aslinya, tapi saya tidak bisa mengatakan lebih dari itu dan saya meminta teman-teman media saya untuk menghubungi LPF,” urai Fahmi.
“Bagi saya, saya sudah meminta FINAS ke depan, kita perlu mencermati hal ini, meninjau ulang dan membenahi SOP. Kita tidak ingin seperti ini, persetujuan diberikan tanpa penelitian yang lebih spesifik, saya kira. perlu ada penelitian,” kata Fahmi berharap.
Adapun sebelumnya, media memberitakan bahwa FINAS tidak bertanggung jawab untuk menyetujui pemutaran film Pulau yang bergenre horor setelah menimbulkan kontroversi karena diduga mengandung adegan panas dan porno.
Ketua Pelaksana FINAS, Prof Dr Md Nasir Ibrahim, dikabarkan pernah mengatakan bahwa pedoman konten publikasi berada di bawah yurisdiksi LPF.
Media juga mengabarkan bahwa Pulau yang akan tayang 9 Maret mendatang mendapat kecaman dari berbagai pihak yang mendesak LPF meninjau ulang persetujuan karya yang diterbitkan oleh WebTVAsia bekerja sama dengan My Way Pictures dan Filmforce Studio tersebut.
Adapun sebelumnya, cuplikan film Pulau yang bergenre thriller supernatural lokal, mendapat kritik tajam karena menampilkan adegan panas, serta banyak pemerannya memakai pakaian seksi yang mengumbar belahan dada.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh beberapa adegannya yang seksi, mulai dari aktris yang mengenakan bikini hingga beberapa adegan ciuman dan bercinta dalam film yang akan tayang di bioskop Malaysia mulai 9 Maret 2023 tersebut.
Film Pulau, diproduksi oleh My Way Pictures bekerja sama dengan Film Force Studios, diperankan aktor ternama Malaysia, seperti Alif Satar, Amelia Henderson, Sanjna Suri serta influencer seksi yang juga mantan pemilik akun OnlyFans, Siew Pui Yi.
Trailer film Pulau di WebTV Asia hingga Kamis 19 Januari 2023 siang WIB, sudah ditonton sebanyak 622 ribu kali.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"