KONTEKS.CO.ID – Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengajukan penawaran menjadi anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).
Hal tersebut diungkapkan Erdogan setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO di Uzbekistan pada Sabtu, 17 September 2022 dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Seperti dilaporkan Bloomberg.
“Hubungan kami dengan negara-negara ini akan dipindahkan ke posisi yang jauh berbeda dengan langkah ini,” kata Erdogan, yang dikutip dari Reuters, Minggu, 19 September 2022. Ini merupakan tawaran pertama dari anggota NATO.
Usai dari KTT SCO, Erdogan berangkat menuju New York dan akan bertemu presiden AS Joe Biden setelah pertemuan Majelis Umum PBB.
“Apa yang dilakukan Ankara bukanlah mengejar alternatif ke Barat, tetapi membangun hubungan yang seimbang dengan seluruh dunia,” Cagri Erhan, seorang profesor hubungan internasional yang juga anggota dewan penasihat keamanan presiden Turki, mengatakan di Twitter. “Ini juga bertujuan untuk membantu Barat melihat lebih jelas siapa lawan bicaranya dalam hubungannya dengan Turki,” katanya.
Belum ada tanggapan langsung dari pemerintah AS atau NATO atas tawaran Turki untuk keanggotaan SCO.
Turki telah berafiliasi dengan SCO sejak 2013, ketika menandatangani perjanjian kemitraan. Keanggotaan penuh dari blok tersebut akan memberi Erdogan pengaruh baru terhadap Barat dan prospek hubungan ekonomi yang lebih kuat ketika pemerintah berusaha menstabilkan ekonomi yang bermasalah menjelang pemilihan tahun depan. Selain Rusia dan China, delapan anggota SCO juga mencakup India, Pakistan, dan Kazakhstan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"