KONTEKS.CO.ID – Jenderal purnawirawan Polandia Waldemar Skrzypczak mengungkapkan pesimismenya bantuan NATO dapat membantu Kiev meraih kemenangan. Untuk mengatasi mulai menipisnya jumlah pasukan Ukraina, NATO harus mulai mobilisasi pengungsi Ukraina -negara termiskin di Eropa ini- yang sekarang tersebar di Polandia, Jerman, dan Prancis.
Demikian dikatakan Skrzypczak kepada Polandia Wpolityce sebagaimana dilansir RT. Ia menambahkan bahwa Barat seharusnya tidak bertanya kepada Ukraina apakah mereka ingin berperang atau tidak. “Anda harus memobilisasi pengungsi Ukraina, wajibkan [mereka] menjadi tentara dan hanya itu,” katanya.
Sang jenderal yang pernah menjabat sebagai penasihat Kementerian Pertahanan Polandia dan sebagai wakil menteri pertahanan, melukiskan gambaran yang agak suram tentang prospek Kiev.
“Tidak ada peluang militer bagi Ukraina untuk memenangkan perang ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan Rusia adalah dengan “mencekiknya” secara politik dan ekonomi.
Skrzypczak percaya bahwa bahkan memasok tank modern buatan Barat akan berdampak kecil di medan perang.
“Bahkan 100 tank tidak akan mengubah situasi, di mana Rusia membangun keunggulan berlipat ganda atas tentara Ukraina. Ukraina tidak akan mengalahkan Rusia dengan seratus tank Leopard,” katanya.
Sebelumnya, Warsawa dan Helsinki mempertimbangkan untuk mengirim tank tempur Leopard 2 buatan Jerman ke Ukraina. London juga menjanjikan selusin tank Challenger 2 miliknya. Berlin, yang telah lama menolak gagasan itu, memperingatkan bahwa mengirimkan peralatan militer buatan Jerman ke Ukraina tanpa persetujuannya akan dianggap ilegal.
Skrzypczak menyatakan bahwa kendali atas Donbass berada dalam genggaman Moskow, dan hilangnya wilayah tersebut akan mengubah Ukraina menjadi “negara agraris”.
Dia juga menyatakan keraguan bahwa Rusia berencana menduduki seluruh Ukraina.
Bantuan militer Barat hanya memungkinkan warga Ukraina “berperang tetapi tidak menang,” kata sang jenderal. Pernyataannya menimbulkan pertanyaan apakah semua warga Ukraina harus mati di medan perang? ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"