KONTEKS.CO.ID – Fakta terbaru trailer film Pulau yang trending di Malaysia mendapat pembelaan dari sang produser film tersebut.
Fakta terbaru trailer film Pulau yang trending di Malaysia memicu perdebatan dan kontroversi dari berbagai pihak.
Produser film Pulau, Pulau, Fred Chong setuju trailer film Pulau yang menuai kontroversi untuk dirujuk ke Lembaga Sensor Film (LPF) Malaysia.
Chong menyatakan bahwa perusahaan tidak akan menampilkan trailer film secara sewenang-wenang tanpa persetujuan dari badan terkait.
“Tidak ada niat kami untuk menyinggung pihak manapun,” beber Fred Chong terkait banyaknya adegan para pemain film Pulau pakai bikini, lalu tanpa bra serta ditambah beberapa adegan syur.
Di sisi lain, semua materi promosi seperti trailer, poster, dan film telah melalui proses pengamatan lebih lanjut LPF, termasuk daftar pemutaran wajib Perusahaan Pengembangan Film Nasional Malaysia (FINAS).
“Bahkan kami telah mematuhi adegan yang seharusnya (ditunjukkan) dan perusahaan yakin dengan transparansi proses dan tingkat profesionalisme LPF dan kami menghormati keputusan dewan,” ujar Fred Chong kepada BH Online.
Chong menambahkan, beberap adegan dari apa yang ditampilkan di trailer hanya merupakan satu persen dari keseluruhan isi film.
Oleh karena itu, Chong berharap masyarakat tidak berasumsi sebelum menonton film yang akan tayang di bioskop pada 9 Maret 2023 tersebut.
Film Pulau dibintangi oleh Alif Satar, Amelia Henderson, Nam Ron, Wan Hanafi Su, Ikmal Amry, Sanjna Suri, Joey Leong dan Harris Anuar.
Turut tampil, Jazmy Juma, Mark O’Dea, Sabronzo, Evie Feroza, Cedric Loo, Vikar, serta influencer yang pernah memiliki akun OnlyFans, Siew Pui Yi.
Perlu diketahui bila film Pulau diproduksi oleh WebTVAsia bekerja sama dengan My Way Pictures dan Filmforce Studio dan disutradarai oleh Euho.
Melalui pernyataan yang dikeluarkan, LPF mengklasifikasikan film Pulau sebagai film horor, bukan film porno seperti yang diiklankan.
Namun LPF menjelaskan, ada perbedaan antara konten trailer film Pulau yang dibagikan di media sosial dengan konten yang diserahkan untuk disensor ke dewan.
“LPF selalu peka terhadap moral dan sosial budaya masyarakat Malaysia dan melaksanakan pemutaran film sebagaimana diatur dalam pedoman,” kata LPF dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, BH Online mengabarkan bahwa begitu trailer film Pulau yang bercerita tentang perjalanan sekelompok anak muda ke pulau angker diunggah di YouTube, situs obrolan itu ramai dikritik netizen yang mempertanyakan isi trailer filmnya.
Rata-rata netizen dikejutkan dengan tampilan banyak wanita berbusana seksi termasuk bikini dan adegan mesra dan syur ala Hollywood.
Bahkan ada yang mengklasifikasikan naskahnya sebagai ‘soft porn’ yang dianggap berlebihan dan bertentangan dengan nilai moral film serta budaya Malaysia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"