KONTEKS.CO.ID – Skandal Angkatan Laut AS terjadi usai disuap dengan uang dan pesta seks dapat disimak di dalam artikel berikut ini.
Skandal Angkatan Laut AS (Amerika Serikat) pernah terjadi beberapa tahun yang lalu dan melibatkan seorang pengusaha Malaysia.
Seorang Komandan Angkatan Laut AS (US Navy) telah mengaku bersalah menerima USD250 ribu (sekitar Rp3,7 miliar dengan kurs 25 Januari 2023) dalam bentuk uang tunai, hadiah, dan layanan prostitusi dari kontraktor pertahanan asing dengan imbalan rahasia negara.
Informasi yang diberikan Komandan Stephen Shedd kepada sebuah perusahaan swasta yang ikut membantunya menipu Angkatan Laut AS sebesar USD35 juta (sekitar Rp524,2 miliar).
Itu adalah inti dari skandal Fat Leonard, yang dianggap sebagai salah satu skandal korupsi terburuk yang dihadapi Angkatan Laut AS yang menyebabkan puluhan pejabat ikut terjerat.
Stephen Shedd adalah salah satu dari sembilan anggota armada AS ke-7 yang berbasis di Jepang yang didakwa oleh dewan juri federal pada Maret 2017 atas peran mereka dalam skandal tersebut, dan perwira ketiga yang mengaku bersalah.
Menurut Departemen Kehakiman AS, Shedd dan petugas lainnya menerima imbalan pesta seks dengan pelacur dan makan malam mewah serta perjalanan wisata.
Paket hiburan tersebut bukannya gratis. Namun Shedd dan perwira lainnya memberikan informasi rahasia militer AS dan pengaruh besar untuk perusahaan Glenn Defense Marine Asia (GDMA).
Glenn Defense Marine Asia (GDMA) merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan didirikan oleh warga negara Malaysia, Leonard Glenn Francis.
Kasus ini akhirnya dikenal luas sebagai skandal Fat Leonard, tentunya karena sosok Francis yang gemuk saat itu.
Leonard Francis ditangkap di California setelah dibujuk ke sana oleh pejabat AS pada 2013. Sejak itu dia mengaku bersalah atas tuduhan suap dan konspirasi dan tetap di penjara atau tahanan rumah.
Menurut jaksa, informasi yang diberikan Shedd dan lainnya, telah membantu GDMA untuk memenangkan dan mempertahankan kontrak kerja hingga menagih Angkatan Laut sebesar USD35 juta untuk layanan seperti menyediakan kapal tunda, keamanan, sampai pembuangan limbah ke kapal lain di pelabuhan.
Sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan, Shedd mengakui bahwa dia dan para tergugat lainnya memberikan Francis jadwal pergerakan angkatan laut dan informasi lainnya, dan melobi atas nama GDMA kepada pejabat angkatan laut lainnya.
Seperti dilaporkan BBC, terdakwa tahu upaya ini akan menghasilkan layanan yang membayar klaim GDMA, kata Departemen Kehakiman.
Sebanyak 34 pejabat Angkatan Laut AS, kontraktor pertahanan, dan karyawan GDMA, termasuk Francis, telah didakwa dengan kejahatan terkait skandal tersebut.
Dari jumlah tersebut, 28 orang mengaku bersalah, termasuk dua perwira armada ke-7 lainnya.
Shedd dijatuhi hukuman lima tahun penjara plus denda uang USD250 ribu oleh pengadilan federal California.
Sedangkan empat perwira AL AS lainnya yang terlibat dalam skandal Fat Leonard juga ikutan masuk hotel prodeo plus denda.
Mereka adalah David Newland mantan Kepala Staf Panglima Armada ke-7, James Dolan Asisten Kepala Staf Logistik Armada ke-7, David Lausman Komandan USS Blue Ridge dan Komandan USS George Washington, serta Mario Herrera Perwira Operasi dan Jadwal Armada untuk Armada ke-7.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"