KONTEKS.CO.ID – Partisipasi Perancis dalam pemberian sanksi terhadap Rusia adalah sebuah kesalahan. Marine Le Pen, pemimpin faksi Reli Nasional di majelis rendah parlemen Perancis, mengatakan hal itu saat ia mengecam langkah presiden Macron.
“Perancis telah membuat kesalahan geopolitik dengan mengambil bagian dalam sanksi terhadap Rusia, yang tidak tepat dan tidak dipertimbangkan dengan baik,” katanya, seperti dikutip dari TASS.
Ia juga mengecam kebijakan Uni Eropa (UE) yang terlalu memaksakan sanksi kepada Rusia sehingga berdampak luas terhadap negara-negara lain.
Le Pen menyebut “idiot” yang mendukung agenda hijau, menganggap mereka penyebab sebenarnya di balik ketergantungan Uni Eropa (UE) pada bahan bakar fosil Rusia. “Uni Eropa melihat janji-janji kemakmuran dan perdamaiannya tenggelam dalam kesalahan ekonomi, energi, dan geopolitiknya,” ujarnya, di pertemuan partai di kota Adge, Perancis selatan.
Menurutnya, kebijakan UE menjadi “imperialis”. Saat ini, beberapa negara anggota mulai menunjukkan ketidaksetujuan terhadap langkah-langkah UE.
“Posisi berbahaya dan agresif Brussel semakin ditolak oleh kekuatan-kekuatan di negara-negara anggota yang mengutamakan kepentingan nasional,” katanya.
Pada Maret lalu, Le Pen juga menyuarakan hal yang sama. Ia mengatakan, meluncurkan sanksi untuk Rusia sama juga dengan ‘harakiri’. Dan jika Perancis ikut-ikutan menyakiti Rusia dengan meluncurkan sanksi, maka Perancis justru telah menyakiti masyarakatnya sendiri.
“Mencoba untuk menyakiti Rusia dengan melakukan harakiri adalah metode yang buruk,” katanya, saat mengomentari proposal Uni Eropa untuk memberlakukan embargo pada pengiriman minyak Rusia. Ia mengingatkan, ekonomi Perancis akan terancam bahkan mungkin ‘mati’ lebih dulu.
“Penggunaan instrumen ini berarti memberi sanksi kepada rakyat Perancis, perusahaan Perancis, ekonomi Perancis yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih,” pungkasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"