KONTEKS.C0.ID – Meskipun sesi sidang Umum PBB diwarnai tema Ukraina, pidato Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Péter Szijjártó memberikan angin segar atas perdamaian di Eropa.
Dalam pidatonya Szijjártó mengatakan sanksi untuk Rusia sangat tidak masuk akal dan hanya akan merugikan banyak pihak. Saat ini negara-negara di dunia harus bekerja sama di PBB untuk mewujudkan gencatan senjata dan perdamaian di Ukraina sesegera mungkin. Demikian dilansir dari Hungary Today.
“Dunia harus menggunakan Majelis Umum PBB untuk mempromosikan perdamaian di Ukraina, dan pemerintah Hungaria akan terus mendukung posisi tersebut sepanjang minggu ini,” ujar Szijjártó, di New York. Dirinya juga menentang sanksi baru Uni Eropa. “Eropa lebih menderita daripada Rusia dari pembatasan yang diberlakukan sebagai tanggapan atas perang di Ukraina. Uni Eropa harus berhenti mengambil langkah-langkah yang hanya akan meningkatkan krisis pasokan energi dan merugikan kepentingan 27 anggotanya. Jadi paket sanksi kedelapan harus dilupakan, karena itu hanya akan memperdalam kesulitan.”
Ia menambahkan, negaranya tertarik untuk mengakhiri perang di lingkungan negaranya sesegera mungkin. Karena perdamaian adalah solusi untuk semua masalah dan tantangan serius yang dihadapi Hungaria, Eropa, dan sekarang seluruh dunia.
Meskipun Hongaria adalah anggota Uni Eropa dan NATO, dan ikut mengecam invasi Rusia ke Ukraina, negara itu tidak ikut sanksi untuk Rusia. Pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orbán menyadari bahwa sangat bergantung pada gas dan minyak Rusia.
Sikap ini Hongaria menjadikan negara itu dikucilkan oleh anggota UE lainnya, dan terutama oleh Brussel. hubungan keduanya karena aturan hukum dan masalah politik yang saat ini memicu besarnya yang mengancam subsidi UE miliaran euro yang dialokasikan untuk Hongaria. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"