KONTEKS.CO.ID – Israel dan Arab Saudi menganggap Iran ancaman Timur Tengah dan stabilitasnya. Republik Islam ini memiliki pengaruh kuat di Yaman, Lebanon, Suriah, Irak dan Palestina melalui kelompok Syiah, aliran Islam yang menjadi mayoritas di Iran.
Serangan drone belum lama ini ke fasilitas militer Iran yang dibekingi Israel, karena lokasi tersebut dianggap sebagai tempat fasilitas pembuatan nuklir. Israel dan Arab Saudi menjadi bersatu karena Iran ancaman Timur Tengah, terlebih jika telah memiliki nuklir, yang akan mengubah lanskap politik kawasan teluk.
Iran juga dikenal memiliki ambisi untuk menjadi kekuatan dominan di Timur Tengah, yang dapat mengancam kepentingan strategis Israel dan Arab Saudi. Inilah yang menjadikan Iran ancama Timur Tengah.
Perbedaan aliran mazhab antara Iran yang Syiah dan Arab Saudi yang beraliran Sunni turut menjadi faktor permusuhan.Ini telah menjadi sumber konflik dan ketegangan di kawasan tersebut selama berabad-abad.
Dukungan Iran pada kelompok-kelompok bersenjata dalam konflik di kawasan teluk dan dugaan memproduksi senjata nuklir, membuat hubungan Iran semakin memburuk dengan negara-negara Arab.
Karena Israel dan Arab Saudi merupakan negara-negara yang kuat dan penting di kawasan tersebut, mereka merasa terancam oleh aktivitas dan tujuan Iran yang tidak sejalan dengan kepentingan mereka.
Meski sudah ada upaya pemulihan hubungan Teheran dan Riyadh, namun kedua negara hubungannya mengalami pasang surut. Meski terkena sanksi AS, militer Iran masih menunjukkan taringnya.
Belum lama ini Iran mengembangkan kapal perang yang dapat menempuh jarak pelayaran hingga 1000 kilometer. Hal ini meresahkan negara-negara Timur Tengah yang tidak memiliki industri militer, kecuali Israel.Â
Dan tampaknya eskalasi di kawasan tersebut tidak akan stabil. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"