KONTEKS.CO.ID – Sayembara hancurkan tank dibahas di tulisan ini. Diketahui, AS dan Jerman telah menjanjikan pengiriman M1 Abrams dan Leopard 2 ke Ukraina guna memperkuat daya gempur terhadap posisi pasukan Rusia.
Menariknya, rencana itu direspons perusahaan swasta di Rusia dengan menggelar sayembara hancurkan tank AS dan Jerman.
Adalah Fores, produsen bahan kimia Rusia, yang menawarkan hadiah kepada tentara untuk menghancurkan tank tempur buatan Barat yang baru-baru ini dijanjikan ke Ukraina. Sayembara hancurkan tank itu muncul setelah Washington dan Berlin menyetujui pengiriman kendaraan lapis baja berat ke Kiev pekan lalu.
“Prajurit Rusia yang menghancurkan atau menangkap tank tempur Leopard 2 Jerman atau Abrams Amerika akan menerima hadiah uang,” kata perusahaan mengumumkan dalam sebuah pernyataan di situsnya, dilansir Russia Today, belum lama ini.
“Fores akan membayar 5 juta rubel (Rp1,1 miliar) untuk trofi pertama (tank Abrams). Pembayaran untuk setiap yang berikutnya akan menjadi Rp115 juta,” tulis Forest.
Perusahaan itu menambahkan, jika Ukraina memperoleh jet tempur F-15 dan F-16, Fores akan memberikan hadiah 15 juta rubel (Rp3,2 miliar) untuk pesawat pertama yang jatuh.
“Keputusan untuk mentransfer tank Barat ke Kiev menunjukkan NATO tidak hanya mengirimkan senjata pertahanan ke Ukraina, yang menyoroti perlunya konsolidasi dan dukungan untuk tentara kita. Kami telah melakukan ini sejak hari pertama operasi militer khusus (Rusia) dan akan terus mendukung prajurit kami,” tulis Forest.
Didirikan pada tahun 2000, Fores membuat dan menjual proppant, yang digunakan oleh perusahaan minyak dan gas untuk fracking, menurut situs web-nya. Kantor perusahaan berada di Ekaterinburg, Rusia.
Selain perusahaan swasta, ada juga warga sipil yang menggelar sayembara yang sama. Pada Minggu kemarin. aktor Rusia, Ivan Okhlobystin, yang dikenal memiliki pandangan hawkish, mengumumkan hadiah serupa di blog-nya.
“Beberapa anggota komunitas bisnis besar telah mengizinkan saya untuk memberi tahu Anda bahwa mereka menetapkan hadiah 10 juta rubel (Rp2,1 miliar) untuk setiap Abrams yang hancur,” tulisnya.
Berlin mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan memasok Kiev dengan 14 Leopard 2. Mereka telah menerima pengiriman tank buatan Jerman dari negara-negara Eropa lainnya. Kanselir Olaf Scholz mengatakan bahwa Jerman dan mitranya ingin memasok total 112 tank.
Namun, 31 tank Abrams yang dijanjikan AS ke Kiev harus dirakit terlebih dahulu, sebelum pengiriman dapat dilakukan.
Politico melaporkan pekan lalu bahwa pengiriman Abrams bisa memakan waktu berbulan-bulan, atau berpotensi bertahun-tahun sebelum mereka meluncur ke medan perang.
Sedangkan Rusia menegaskan, senjata asing hanya akan meningkatkan konflik dengan Ukraina. Tetapi tidak mengubah arahnya. Kremlin juga menyatakan bahwa tank Barat di Ukraina akan diperlakukan sebagai target yang sah. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"