KONTEKS.CO.ID – Balon mata-mata China terbang menembus wilayah udara AS. Amerika Serikat akhirnya menembak jatuh balon mata-mata China yang telah terbang ke wilayah udaranya di atas Samudra Atlantik, di lepas pantai Carolina.
Saat ini sedang digelar operasi untuk memulihkan puing-puing balon mata-mata China dari air, Associated Press melaporkan.
Administrasi Penerbangan Federal AS sendiri menutup wilayah udara di area tempat balon ditembak jatuh hingga, Sabtu, 4 Februari 2023, pukul 17.15 waktu setempat. Operasi itu juga dikonfirmasi oleh sumber militer kepada Fox News
Sebelumnya, Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS, Brigjen Jenderal Pat Ryder, mengatakan, objek udara, yang dianggap sebagai balon mata-mata China, terlihat bergerak di bagian utara negara itu.
Dikatakannya saat itu, balon tersebut terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat. Departemen Pertahanan AS juga menunjukkan bahwa menembak jatuh balon itu berbahaya karena ukurannya yang besar.
Juru bicara itu menambahkan, setelah balon terdeteksi, Pemerintah AS segera bertindak untuk melindungi dari pengumpulan informasi sensitif.
Pada hari Jumat, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengklarifikasi bahwa pesawat itu berasal dari China.
“Itu adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi,” kata Beijing.
“Nyasarnya” balon udara ini membuat Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menunda kunjungannya ke China.
Kemarin, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing dengan tegas menentang upaya AS “untuk menyerang dan mencoreng China” atas fakta bahwa sebuah balon China secara tidak sengaja memasuki wilayah udara AS. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"