KONTEKS.CO.ID – Putin tidak akan bunuh Zelensky merupakan janji presiden Rusia terbaru di masa perang kedua negara dan ditanggap dua pejabat teras Ukraina.
Putin tidak akan bunuh Zelensky dikatakan oleh Naftali Bennett sebagai janji sang presiden Rusia ketika dia menemuinya untuk coba memediasi perang kedua negara yang nyaris berlangsung setahun.
Mantan Perdana Menteri (PM) Israel, Naftali Bennett, mengatakan dia menerima janji dari Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dia tidak akan membunuh mitranya dari Ukraina tersebut.
Dalam wawancara lima jam dengan Putin yang dirilis di akun Youtubenya, Bennett mengatakan dia bertanya kepada Putin tentang apakah dia bermaksud membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Saya bertanya ‘Apakah Anda berencana untuk membunuh Zelenskyy?’” Dia berkata, “Saya tidak akan membunuh Zelenskyy.”
Saya kemudian berkata kepadanya, “Saya harus memahami bahwa Anda berjanji bahwa Anda tidak akan membunuh Zelenskyy.” Dia berkata, “Saya ‘Saya tidak akan membunuh Zelenskyy.’”
Bennett kemudian mengatakan selama mediasinya, Putin membatalkan permintaannya untuk mengupayakan pelucutan senjata Ukraina dan Zelensky berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO.
Tidak ada tanggapan langsung dari Kremlin, yang sebelumnya membantah klaim Ukraina bahwa Rusia berniat membunuh Zelenskyy.
Namun dua pejabat teras Ukraina langsung mengomentari janji Putin. Pertama, seorang pembantu presiden Ukraina membantah komentar Bennett.
“Klaim mantan pejabat tentang ‘mediasi’ bahwa Putin diduga memberikan ‘jaminan untuk tidak membunuh’ dan ‘Barat menyela negosiasi yang menjanjikan’ adalah fiksi,” beber Mykhailo Podolyak di Twitter.
Podolyak mengatakan “operasi militer khusus” Rusia bukan tentang perluasan NATO, jaminan keamanan atau sanksi, melainkan berdasarkan keinginan Moskow untuk “menghancurkan Ukraina dan membunuh warga Ukraina”.
Pejabat teras Ukraina lainnya yakni Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, juga berkomentar mengatakan Putin adalah “ahli pembohong”.
“Di masa lalu, Putin telah berjanji untuk tidak menduduki Krimea, tidak melanggar perjanjian Minsk, tidak menginvasi Ukraina, namun dia telah melakukan semua hal ini,” ujar Kuleba.
“Jangan tertipu… Setiap kali dia berjanji untuk tidak melakukan sesuatu, itu adalah bagian dari rencananya,” kata Kuleba lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"