KONTEKS.CO.ID – Permintaan batu bara yang melonjak dalam cuaca panas yang ekstrim, mendorong Cina menggiatkan pembelian.
Pada bulan Agustus, tercatat negeri Panda ini mengangkut 15,82 juta ton dari pemasok utamanya Indonesia pada Agustus. Lebih tinggi 35% dari bulan sebelumnya dan lebih rendah dari 17,3 juta ton impor Year on Year (YoY).
Selain cuaca ekstrim, peningkatan pembelian batu bara Indonesia terjadi karena harga yang menggiurkan mendorong perusahaan utilitas untuk memesan lebih banyak.
Pada bulan Agustus, batu bara termal Indonesia 3.800 kkal lebih murah sekitar 170 yuan (USD24,26) per ton daripada batu bara Cina dengan kualitas yang sama, dan batu bara 4.700 kkal lebih rendah 140 yuan.
Saat kekeringan parah dan gelombang panas melanda Cina bagian Barat dan Selatan mulai akhir Juli, pembangkit listrik tenaga batu bara meningkatkan produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan AC dan kesenjangan pasokan dari pembangkit listrik tenaga air.
Negeri Tirai Bambu juga meningkatkan pembelian batu bara termal berkualitas lebih tinggi, seperti dari Rusia untuk meningkatkan efisiensi pembangkit listrik. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"