Konteks.co.id – Gempa Turki yang terjadi baru-baru ini seperti mengulang sejarah gempa di tahun 1939 silam yang mencatat lebih dari 30 ribu orang meninggal.
Dua gempa Turki yang besar telah memporak-porandakan wilayah Turki hingga terasa sampai Israel itu. Hingga berita ini ditulis, sudah mencatat lebih dari 7.000 orang meninggal.
Pusat gempa Turki berada di sekitar kota Gaziantep yang berlokasi di provinsi Gaziantep. Bahkan saat proses evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan ada gempa besar lain yang terjadi.
Mengapa gempa ini begitu besar dan sangat mematikan?
Melansir AFP, ada beberapa penyebab begitu mematikannya gempa yang terjadi di Turki dan Suriah ini, antara lain:
- Lokasi Kejadian Berada di Zona Gempa
Wilayah Negara Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif sedunia yaitu patahan Anatolia Timur. Dalam gempa ini, terjadi gesekan antara lempeng Arab yang bergerak ke utara dengan lempeng Anatolia.
Bahkan seorang seismolog dari Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi (INGV), Alessandro Amato mengatakan bahwa gempa bumi mengaktifkan garis patahan baru di perbatasan antara Turki dan Suriah. Hebatnya, hal ini menyebabkan perpindahan tanah (wilayah Anatolia) hingga 10 meter.
Tentang hal ini Konteks.co.id sudah menurunkan artikel dengan judul Saking Kerasnya, Gempa Bumi Turki Geser Anatolia hingga 10 Meter
- Waktu Kejadian
Penyebab lain mengapa gempa Turki mematikan yaitu karena peristiwa terjadi pada pukul 04.17 (0117 GMT) tepat di mana penduduk terbilang sedang tidur.
- Gedung Tak Tahan Gempa
Selain itu, konstruksi bangunan atau gedung yang tidak kokoh juga menjadi penyebab gempa tersebut menewaskan banyak orang. Tidak sedikit gedung-gedung yang ambruk sesaat setelah terjadinya gempa.
Padahal Turki telah memperkenalkan undang-undang bangunan yang mensyaratkan konstruksi baru agar tahan gempa. Hal ini setelah terjadinya gempa bumi Izmit pada tahun 1999.
- Gempa Dangkal
Gempa Turki yang menyebabkan kehancuran ini tidak lain karena kekuatannya yang menghantam wilayah daratan berpenduduk.
Menurut Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ), gempa dengan kekuatan magnitudo 7,9 ini termasuk gempa dangkal yang hanya memiliki kedalaman 10 km.
Kedalaman gempa yang dangkal dan berpusat di pemukiman penduduk, bisa menjadi sangat berbahaya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"