KONTEKS.CO.ID – Korban gempa Turki ditemukan selamat setelah berada di bawah reruntuhan selama hampir 300 jam.
Tim penyelamat Turki telah menarik keluar tiga orang korban gempa Turki, termasuk seorang anak, hidup-hidup dari puing-puing, 13 hari setelah gempa besar merenggut puluhan ribu nyawa, lapor media lokal.
Pria, wanita dan anak itu dipindahkan ke ambulans setelah menghabiskan 296 jam terkubur di bawah blok Apartemen Kanatli di Antakya, Ibu Kota Provinsi Hatay.
Rekaman menunjukkan tim membawa seorang pria dan seorang wanita keluar dengan tandu ke ambulans yang menunggu. Di samping mereka, petugas medis terlihat merawat seorang anak.
“Ambulans bersiaga untuk kemungkinan penyelamatan lain dari gedung yang sama,” kata penyiar Turki TRT, dilansir Aljazeera, Sabtu, 18 Februari 2023.
Lebih dari 45.000 orang tewas dan jutaan lainnya pergi tanpa tempat berlindung yang layak setelah gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari.
Jumlah total orang yang tewas di Turki sejauh ini adalah 39.672. Sementara Pemerintah Suriah dan PBB mengatakan lebih dari 5.800 orang tewas di sana.
Tim telah menemukan orang-orang yang selamat sepanjang pekan meskipun mereka terjebak begitu lama di bawah reruntuhan dalam cuaca yang sangat dingin. Tetapi jumlah mereka telah turun menjadi hanya segelintir dalam beberapa hari terakhir.
Tim penyelamat Turki pada hari Jumat menarik seorang pria berusia 45 tahun dari puing-puing, beberapa jam setelah yang lain menemukan tiga orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, hidup di bawah puing-puing.
Sementara itu, pada Sabtu, pemain sepak bola Ghana Christian Atsu ditemukan tewas di bawah gedung tempatnya tinggal di Turki selatan, kata agennya di Turki.
“Kami tidak akan melupakanmu, Atsu. Assalamu’alaikum wahai orang cantik. Tidak ada kata-kata untuk menggambarkan kesedihan kami,” kata klub Turki, Hatayspor, di Twitter.
Banyak tim penyelamat internasional telah meninggalkan zona gempa yang luas, tetapi tim domestik terus mencari melalui bangunan yang rata dengan tanah pada hari Sabtu berharap menemukan lebih banyak korban selamat yang melawan keterbatasan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"