KONTEKS.CO.ID – Penasihat utama Presiden Republik Demokratik Kongo Felix Tshisekedi telah mengundurkan diri setelah beredarnya sebuah rekaman suara perencanaan transaksi suap terkait proyek pertambangan.
Vidiye Tshimanga, penasihat utama presiden yang juga pernah menjadi juru bicara kampanye pemenangan Tshisekedi dan penasihat utama di kabinet saat ini, menyangkal bahwa suara dalam rekaman itu adalah dirinya.
Artikel terkait Ketahuan Korupsi, Cina Hukum Mati Mantan Menteri Kehakiman
Organisasi media nirlaba, The Organised Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) melaporkan bahwa Tshimanga tertangkap basah tengah merundingkan jatah dari sebuah perjanjian di bawah tangan.
OCCRP mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Kamis bahwa Tshimanga bertemu beberapa kali dengan dua orang yang menyamar sebagai investor tambang dari Hong Kong yang diam-diam merekamnya.
Tshimanga menawarkan untuk menggunakan koneksinya ke Tshisekedi untuk mem-bypass peraturan dengan imbalan bagi hasil.
Dalam surat pengunduran dirinya pada hari Jumat, Tshimanga mengatakan dia memiliki “kewajiban etis” untuk mundur, meskipun percaya bahwa pernyataannya diambil di luar konteks.
“Sayangnya lukanya sudah terlalu terbuka pada tahap ini, menurut saya ini adalah satu-satunya keputusan yang harus diambil,” katanya.
Presiden Tshisekedi yang menjabat pada 2019 berjanji memberantas korupsi yang merusak pemerintahan pendahulunya Joseph Kabila.
Namun, beberapa skandal korupsi tingkat tinggi justru mencuat pada masa pemerintahan Felix Tshisekedi.
Direktur Komunikasi Tshisekedi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa masyarakat harus diingatkan bahwa perang melawan korupsi adalah salah satu pilar tindakan presiden.
“Setiap orang, termasuk di lingkungan Kantor Presiden, yang perilakunya melanggar hukum akan menerima konsekuensinya,” kata pernyataan itu tanpa menyebutkan Tshimanga sama sekali. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"