KONTEKS.CO.ID – Merebaknya rumor di sosial media terkait pencopotan posisi Xi Jinping dari jabatan ketua Komisi Militer Pusat dan dalam penahanan rumh, telah terbukti hoax. Namun di Republik Rakyat Cina (RRC), presiden dan perdana menteri ternyata bukanlah pemegang kekuasaan terbesar.
Perdana Menteri (PM) menjadi penanggung jawab utama untuk menjalankan pemerintahan dalam negeri serta memimpin kabinet kementerian. Sedangkan Presiden adalah sebuah jabatan seremonial, mirip dalam sistem parlementer.
Sebenarnya RRC tidak memiliki Presiden, namun tetapi Mao Zedong jabatan ini diadakan untuik tujuan diplomasi internasional, “Cina butuh seorang Presiden supaya negara-negara republik lain bisa berhubungan resmi dengan Cina.” Oleh karena itu tugas utama dari Presiden adalah mengurus hal-hal diplomatis. Demikian seperti ditulis di Quora dan Zenius.
Lalu, apakah PM Li Keqiang saat ini adalah orang terkuat di Cina saat ini? Ternyata bukan. Orang yang lebih kuat dari perdana menteri adalah Sekretaris Jenderal (sekjen) Partai Komunis Cina (PKC). Dan jabatan sekjen diisi oleh Xi Jinping.
Sekjen merupakan pimpinan dari Partai dan juga Komite Politbiro yang saat ini beranggotakan 7 orang dan merupakan badan pembuat kebijakan tertinggi di Cina.
Adapun anggota anggotanya adalah Xi Jinping, Li Keqiang (senior dewan negara), Li Zhanshu (ketua dewan negara), komite tetap kongres rakyat nasional), Wang Yang (ketua komite nasional konferensi konsultatif politik rakyat Cina), Wang Huning (sekretaris pertama sekretariat partai), Zhao Leji (sekretaris komisi pusat untuk inspeksi disiplin partai Komunis Cina) dan Han Zheng (Wakil Perdana Menteri Cina).
Jadi presidenlah yang harus mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh sekjen partai. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"