KONTEKS.CO.ID – 2 waria jual video dewasa di LINE dan Twitter plus peralat empat bocah. Untuk selengkapnya bisa disimak dalam artikel berikut.
2 waria jual video dewasa di LINE dan Twitter plus lecehkan empat bocah. Akhirnya waria tersebut ditangkap pihak berwajib Thailand.
Hanya karena ingin mendapat untung, dua waria kedapatan menipu anak di bawah umur untuk melakukan seks berkelompok dan memfilmkan aksi tersebut sebelum menjualnya di aplikasi Twitter dan LINE.
Mengutip laporan The Thaiger, dua tersangka waria itu bernama Lakkana, 20, dan Natenapa, 19.
Lakkana dan Natenapa ditangkap Biro Investigasi Pusat (CIB) dan Divisi Anti-Perdagangan Orang (ATPD) Thailand karena menipu empat bocah berusia 12 tahun dan menggunakannya sebagai pornografi.
Diketahui juga akun Twitter milik dua waria tersebut memiliki lebih dari 260 ribu pengikut.
Dua waria itu secara rutin mengiklankan pornografi anak dengan membebankan biaya keanggotaan antara 300 baht hingga 399 baht (sekitar Rp132 ribu hingga Rp175 ribu dengan kurs 8 Maret 2023) untuk mengakses materi pornografi di Twitter dan LINE.
Polisi yang mengetahui modus itu, lantas bertindak sebagai pelanggan dan membayar keanggotaan. Mereka kemudian menemukan beberapa video porno yang memperlihatkan dua waria berhubungan seks berkelompok dengan empat anak di bawah umur.
Pihak berwenang kemudian mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengidentifikasi anak-anak yang terlibat sebelum menginterogasi dan mengumpulkan bukti.
Kedua tersangka tersebut kemudian berhasil ditangkap dan akan menghadapi sembilan dakwaan, yang masing-masing dapat diancam hukuman penjara berat di atas 10 tahun.
Adapun salah satu tersangka, Lakkana, mengaku sudah mengerjakan modus ini selama tiga tahun terakhir dan mengajak temannya, Natenapa untuk bergabung setahun lalu.
Saat ini semua korban di bawah umur sedang menjalani rehabilitasi fisik dan mental.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"