KONTEKS.CO.ID – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, Jumat, 10 Maret 2023 secara resmi menetapkan Pilpres dan Pemilu Turki.
Pilpres dan Pemilu Turki.akan digelar pada 14 Mei 2023. Keputusan memajukan pemilu satu bulan ini ditandatangni langsung Erdogan dalam tayangan televisi .
“Bangsa kita akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden dan anggota parlemennya pada 14 Mei,” kata Erdogan setelah menandatangani keputusan tersebut, disitat Daily Sabah.
Memulai hitungan mundur untuk pemungutan suara, dia menilai Pemilu Turki sebagai hal monumental bagi mereka. Baik dalam hal kebijakan luar negeri, dalam negeri dan prospek ekonomi.
Lembaran Negara, Dewan Pemilihan Umum (YSK) akan menentukan kalender pemilu untuk dua bulan ke depan. Sementara Pilpres Turki putaran kedua akan diadakan pada 28 Mei jika tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara dominan.
Pada hari Senin pekan ini, enam partai oposisi Türkiye juga mengakhiri perdebatan dan ketidakpastian selama berbulan-bulan. Perdebatan ini membuat pendukung dan penentang frustrasi.
Mereka akhirnya menunjuk kandidatnya yakni Kemal Kılıçdaroğlu, Ketua Partai Rakyat Republik (CHP), yang memimpin koalisi pemilu Aliansi Bangsa dengan lima lainnya Para Pihak.
Erdogan juga diharapkan untuk secara resmi mencalonkan dirinya atas nama Aliansi Rakyat, di mana Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa dan Partai Gerakan Nasionalis (MHP) adalah mitranya.
Menurut oposisi, ini akan menjadi pertarungan yang ketat. Sementara beberapa jajak pendapat menunjukkan Erdogan memimpin melawan enam partai.
Turki bergulat dengan krisis biaya hidup dan akibat dari gempa kuat pada 6 Februari lalu yang menewaskan lebih dari 46.000 orang. Gempa menyebabkan ratusan ribu orang di 11 provinsi Turki berlindung di tenda atau akomodasi sementara.
“Semoga keputusan kami untuk memperbaharui pemilu bermanfaat bagi negara kami, bangsa kami, Parlemen dan partai politik kami,” harap Erdogan.
Pemilihan yang sangat ditunggu-tunggu rakyat Turki awalnya dijadwalkan akan diadakan pada 18 Juni. Namun pemerintah memajukannya untuk menghindari konflik dengan pelaksanaan ibadah haji, ujian masuk universitas, dan dimulainya musim liburan musim panas.
“Kita tahu 14 Mei, tanggal yang bertepatan dengan peringatan sejarah demokrasi kita, disambut dengan sambutan yang baik di antara rakyat kita. Namun, dua gempa bumi berturut-turut telah mengesampingkan semua perdebatan tentang pemilu dan tanggalnya,” lanjut Erdogan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"