KONTEKS.CO.ID – Wanita poliamori sungguh “luar biasa”. Kita sudah terbiasa dengan kata poligami atau poliandri. Tapi gaya hidup wanita yang satu ini tak banyak terjadi di dunia.
Namanya Kenya Stevens. Dia terbuka untuk berbagi diri dengan siapa saja. Bagi banyak orang memang menganggapnya aneh, tetapi dia tidak pernah tersinggung karena Kenya bangga dan senang menjadi wanita poliamori.
Kenya Stevens mengklaim memiliki dua suami dan banyak pacar -tak terhitung jumlahnya alias wanita poliamori.
“Saya telah menikah dengan suami nomor satu saya (Carl Stevens) selama 26 tahun dan suami nomor dua (Tiger) selama sembilan tahun,” ungkap Kenya kepada W24, dikutip Minggu, 26 Maret 2023..
Kenya yang berjiwa bebas tinggal di North Carolina di AS dan dikenal luas karena advokasi poliamorinya.
Ketika ditanya tentang pacar, Kenya dengan jujur berkata, “Itu tidak terhitung. Saya punya banyak pasangan, pacar, dan koneksi. Poliamori bukan untuk semua orang karena bisa menjadi rumit dalam masyarakat di mana monogami adalah norma.”
Dia adalah pendiri Progressive Love Academy (PSALMS), sebuah sekolah hubungan online, pemberdayaan, dan metafisik, yang dikatakan membantu meningkatkan setiap aspek kehidupan dan mengeluarkan potensi terbesar peserta sebagai manusia dan makhluk spiritual.
“Banyak pasangan yang menyadari fakta bahwa manusia hidup di luar paradigma alami kita, artinya manusia bukanlah spesies monogami,” kata ibu tiga anak ini.
Kenya menuturkan, pernikahan dan keluarga putus, penuh dengan perzinahan. “Kami menciptakan solusi di sini, tepatnya di Progressive Love Academy yang mendukung pasangan untuk berpindah dengan lancar dari monogami ke poliamori -demi keluarga dan cinta,” jelasnya.
Dikatakannya, mudah untuk memperkenalkan percakapan kepada pasangannya. “Saya berterus terang. Saya tidak membuang waktu. Saya memberi tahu pasangan atau pacar potensial bahwa saya sudah menikah, dan saya tidak berencana untuk bercerai,” paparnya.
“Saya memberi tahu mereka bahwa saya tidak percaya pada perceraian, saya akan selalu menjadi poliamori, dan saya tidak percaya pada monogami,” katanya lagi.
Ada pertanyaan dan penilaian dari orang-orang yang terpesona atau kaget dengan gaya hidupnya. “Pertanyaan paling umum adalah, mengapa menikah? Tapi itu sepertinya bukan pertanyaan logis karena saya ingin menikah dengan semua orang yang saya cintai. Siapa yang tidak ingin menikah dengan orang yang mereka cintai? Banyak keuntungan datang dengan poliamori. Kapan saja saya menginginkan kasih sayang dan perhatian, saya dapat memilikinya tanpa rasa bersalah dan malu,” bebernya.
Namun kerugiannya adalah tidak semua orang tahu bagaimana menjalani gaya hidup tersebut. “Kesalahpahaman dasar adalah bahwa ini semua tentang seks atau itu egois. Saya tidak berpikir egois ingin mencintai lebih banyak. Itu sebenarnya tanpa pamrih,” tandasnya.
“Jika saya bisa berbagi lebih banyak tentang diri saya dan mencintai lebih banyak orang, semacam itu cinta menyembuhkan planet. Dengan begitu, kita memiliki lebih banyak jaringan cinta daripada model kepemilikan di mana saya hanya memiliki satu orang,” pungkas Kenya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"