KONTEKS.CO.ID – Tingkat kelahiran rendah dan populasi yang menua akhirnya disadari menjadi hal yang genting bagi Jepang. Negara ini sudah berada di pinggir jurang demografi.
Perdana Meteri Jepang Fumino Kishida bahkan segera membentuk badan pemerintah baru guna mengatasi krisis demografi ini. Mengenai angka kelahiran, Jepang dipastikan telah mengalami penurunan hingga di bawah 800.000 pada tahun 2022.
Kemudian terkait dengan jumlah lansia, populasinya di Jepang juga terus meningkat. Jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas di Jepang tertinggi kedua di dunia, setelah Monaco yang merupakan negara kecil.
Kementerian Dalam Negeri Jepang memperkirakan hingga Kamis 15 September 2022, tercatat ada 36,27 juta orang berusia 65 tahun ke atas di Jepang. Jumlah ini meningkat 60.000 dibandingkan tahun 2021.
Sejak 2020, Jepang telah mencatatkan rekor sebagai negara dengan jumlah lansia usia 100 tahun terbanyak di dunia. Tapi negara tersebut kekurangan orang untuk merawatnya. Banyak keluarga yang menyerahkan orangtua mereka ke panti.
Banyak Rumah Kosong
Dampak lain dari demografi di Jepang adalah adanya jutaan rumah kosong atau terlantar. Meski juga terkait dengan pajak, tapi sebagain besar rumah di Jepang tidak dihuni karena tidak ada ahli waris yang meneruskan untuk merawat rumah di sana.
Diperkirakan sepertiga dari rumah yang ada di negeri Sakura itu akan kosong pada 2038. Mereka yang tidak memiliki keturunan, saat ini telah memasuki masa lansia dan terpaksa meninggalkan rumah besar mereka karena tidak sanggup mengurusnya. Mereka memilih pindah ke rumah kecil atau tinggal di panti.
Karena kewalahan mengurus lansia mereka, Jepang terpaksa harus mempekerjakan lebih banyak orang asing dengan keterampilan khusus sebagai perawat lansia.
Jepang Butuh Banyak Kaigo atau Perawat Lansia
Kaigo adalah profesi yang populer di Jepang yang memiliki arti sebagai perawat atau careworker. Dikutip dari Tokhimo, pengasuh dalam bahasa Jepang dikenal dengan kaigoshi atau sering disingkat menjadi kaigo.
Para kaigo atau pengasuh ini biasanya merawat dan membantu para lansia atau orang lanjut usia di panti jompo atau di rumah mereka sendiri.
Tugas dan tanggung jawab seorang kaigo sangatlah penting dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan para lansia yang mereka rawat.
Selain memberikan makanan dan obat-obatan, kaigo juga membantu dalam kebersihan diri, memantau kondisi kesehatan, dan melaporkan kejadian-kejadian yang terjadi.
Menurut Hiroki Sasaki, atase tenaga kerja di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, saat ini hanya sekitar 130.000 dari 340.000 lowongan kerja keterampilan khusus di Jepang yang telah terisi. Karena itu, tenaga kerja asing semakin diperlukan.
Anak muda Indonesia salah satu yang terbanyak dipekerjakan untuk merawat lansia di Jepang. Mereka masuk melalui agen tenanga kerja. Sejak Desember 2022, lebih dari 16.000 orang Indonesia bekerja di bawah program pekerja terampil khusus Jepang. Jumlah tertinggi adalah dari Vietnam.
Syaratan Jadi Tenaga Kerja Berketerampilan Khusus
Bila ingin menjadi Kaido, kamu harus berusia minimal 18 tahun. Mereka yang kurang dari usia tersebut tidak bisa mendaftar. Pekerja harus mengikuti dan dinyatakan lulus ujian keterampilan dan ujian kemampuan berbahasa Jepang.
Gambaran Umum tentang skema Pekerja Keterampilan Khusus atau Specified Skilled Worker, kamu dapat melihat dalam tautan berikut ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"