KONTEKS.CO.ID – Politik dumping adalah suatu praktik dagang oleh sebuah negara dengan cara menjual produk dalam jumlah besar di pasar luar negeri dengan harga yang sangat murah.
Tujuan utama dari praktik ini adalah untuk menguasai pasar luar negeri dan mempertahankan harga di dalam negeri.
Menurut Ahman dan Indriani (2007), politik dumping terjadi ketika barang mereka jual dengan harga lebih murah di luar negeri daripada di dalam negeri. Praktik ini termasuk tidak adil karena merugikan produsen dari negara pengimpor.
Politik dumping mereka lakukan dengan berbagai tujuan, antara lain sebaai berikut:
- Menghabiskan stok barang
Salah satu tujuan politik dumping adalah untuk menghabiskan stok produk yang ada di dalam negeri. Hal ini terjadi ketika perusahaan mengalami kelebihan produksi. Dengan menjual produk dengan harga murah di luar negeri, perusahaan bisa menghabiskan stok barang dan mencegah harga produk di dalam negeri turun.
- Memperluas pangsa pasar
Politik dumping juga bertujuan untuk memperluas pangsa pasar. Dengan menjual produk dengan harga murah di luar negeri, perusahaan bisa menarik lebih banyak konsumen dan memperluas jangkauan pasar. Hal ini bisa meningkatkan jumlah penjualan dan keuntungan.
- Menyingkirkan Perusahaan Pesaing
Namun, di sisi lain, politik ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyingkirkan perusahaan pesaing. Persaingan dagang yang menggunakan praktik ini bisa menjadi tidak sehat dan merugikan bagi usaha kompetitor.
Dampak dari politik dumping juga memiliki sisi positif dan negatif dalam dunia dagang. Beberapa dampak positif dari praktik ini adalah memperluas dan meningkatkan pangsa pasar, mengajak perusahaan-perusahaan di Negara importir untuk berpartisipasi dalam perdagangan yang dilakukan oleh eksportir, dan memenuhi kebutuhan barang Negara importir yang tidak dapat diproduksi sendiri.
Namun, dampak negatif dari politik dumping juga cukup signifikan salah satunya mematikan industri Negara yang menjadi target praktik ini. Selain itu, membuat Negara importir semakin sulit untuk melakukan transisi untuk menjadi Negara industri. Bahkan melemahkan pertumbuhan investasi yang akhirnya mengakibatkan rendahnya modal perusahaan.
Dalam praktiknya, politik dumping memang memberikan keuntungan bagi perusahaan eksportir, tetapi merugikan produsen dari negara pengimpor.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"