KONTEKS.CO.ID – Perusahaan China yang telah menandatangani kontrak jangka panjang untuk membeli gas alam cair Amerika Serikat (AS) yang telah menjual kelebihan persediaan mereka ke Eropa dan menuai keuntungan besar dari pengalihan penjualan ke Eropa disaat permintaan dalam negeri cina alami penurunan.
Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa hanya 19 kapal LNG dari AS yang berlabuh di China dalam delapan bulan pertama tahun ini, jauh dari 133 yang tercatat untuk periode yang sebanding tahun lalu. Pembeli utama China berlokasi di Eropa, Jepang dan Korea Selatan.
Data pengiriman menunjukkan, China telah mengimpor hampir 30% lebih banyak gas dari Rusia sepanjang tahun ini karena diskon yang diberikan Rusia. Namun, penjualan China ke Eropa hampir tidak cukup untuk membantu benua itu menghindari potensi kekurangan musim dingin ini, dengan demikian Eropa lebih bergantung pada AS.
Eropa telah berhasil mengisi gas cadangannya lebih cepat dari jadwal. Harga gas alam Eropa telah jatuh tajam di tengah berita bahwa stok gas Jerman berjalan lebih cepat dari jadwal. Pasar berjangka penjualan bulan depan di Belanda jatuh 21% dalam satu hari, membalikkan lompatan 40% minggu sebelumnya setelah Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengungkapkan bahwa tempat pengisian gas negara itu terisi dengan cepat dan sesuai target untuk memenuhi tujuan Oktober sebesar 85%.
Penurunan harga ini merupakan kabar baik setelah reli kenaikan harga yang ekstrim tinggi, meskipun perdagangan berjangka masih diperdagangkan hampir enam kali lebih tinggi dari tahun lalu. Eropa berada di ambang resesi, dengan inflasi tertinggi dalam beberapa dekade di beberapa negara. Pemerintah Eropa secara kolektif telah menyisihkan sekitar 280 miliar euro ($278 miliar) dalam paket bantuan.
Goldman Sachs memprediksi Eropa telah berhasil mengatasi krisis gasnya menjelang musim dingin dan harga bisa turun setengahnya dalam enam bulan ke depan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"