KONTEKS.CO.ID – Resesi mengancam ekonomi global tahun depan. Managing Director Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass menyuarakan keprihatinan tersebut pada hari Senin 10 Oktober 2020.
“Jumlah total yang akan terhapus oleh perlambatan ekonomi dunia adalah antara sekarang dan 2026 $ 4 triliun,” kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.
Mereka mengadakan diskusi streaming langsung pada malam dimulainya sesi musim gugur badan pengatur IMF dan Bank Dunia. “Ada risiko dalam bahaya nyata dari resesi dunia tahun depan. Beberapa ekonomi maju melambat di Eropa. Jadi, kita akan melihat ke mana arahnya tahun depan,” kata Malpass.
“Saya sangat setuju dengan Anda bahwa risiko resesi telah meningkat,” Georgieva menekankan. “Kami telah menghitung bahwa sekitar sepertiga setara bahwa ekonomi dunia akan memiliki setidaknya dua kuartal berturut-turut pertumbuhan negatif tahun ini dan tahun depan,” jelasnya.
“Jumlah total yang akan terhapus oleh perlambatan ekonomi dunia antara sekarang dan 2026 $ 4 triliun,” kata Georgieva. Ini berarti ekonomi global akan kehilangan PDB, yang sama dengan PDB Jerman, tambahnya.
Presiden Indonesia Joko Widodo juga mengungkapkan keprihatinan serupa. Dengan masih berjalannya perang Rusia vs Ukraina turut berdampak terhadap resesi atau pertumbuhan ekonomi pada 2023 yang sebelumnya diperkirakan dapat mencapai 3 persen, tetapi belum lama ini pertumbuhan ekonomi global kembali diperkirakan jatuh di angka 2,2 persen. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"