KONTEKS.CO.ID – Imbas krisis pangan global berupa meroketnya harga pangan mulai berhembus ke Indonesia. Terhitung 17 Oktober 2022, para pembuat tahu tempe se Jawa Barat mengancam melakukan aksi mogok produksi.
Hal ini dilakukan lantaran meroketnya harga kedelai selama beberapa waktu belakangan. Pemogokan tersebut akan berlangsung selama tiga hari hingga 19 Oktober 2022. Dipasaran, harga kacang kedelai dinilai tidak terkendali sehingga membuat para perajin tahu tempe tidak dapat berprosuksi.
Ketua Paguyuban Tahu dan Tempe Jabar, M Zamaludin mengharapkan dengan aksi ini pemerintah akan memberi perhatian dan melakukan langkah langkah mengatasi persoalan ini. “Agar pemerintah tahu masalah melakukan mogok produksi ini kenapa dan konsumen juga tahu bahwa kita akan melakukan mogok selama 3 hari. Kami berharap, pemerintah memperhatikan dan memberikan kebijakan terhadap kenaikan bahan baku tahu dan tempe ini,” jelasnya.
Tak hanya di Jawa Barat. Di pasaran global, harga gandum melonjak hampir 8% di tengah berita ledakan di ibukota Ukraina dan kota-kota lain. Menurut analis yang berbicara kepada Bloomberg, kenaikan harga disebabkan oleh eskalasi konflik antara Moskow dan Kiev, yang telah menempatkan kesepakatan gandum Ukraina, yang akan berakhir dalam waktu sekitar satu bulan, dalam bahaya.
Gandum berjangka Chicago naik menjadi $9,48 per gantang sekitar pukul 16:00 GMT, naik 7,7%. Biji-bijian lainnya, termasuk jagung dan kedelai, juga naik. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"