KONTEKS.CO.ID — Pendaftaran uji coba gratis Kereta Cepat Tahap 2. PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) kembali membuka pintu kesempatan bagi masyarakat umum untuk merasakan sensasi perjalanan dengan kereta cepat dalam tahap kedua uji coba gratis.
Bagi para penggemar inovasi transportasi dan yang penasaran dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, inilah waktu yang tepat untuk mendaftar!
Tentang Uji Coba Tahap 2
Uji coba tahap kedua ini akan berlangsung mulai 25 hingga 30 September 2023. Sebelumnya, tahap pertama uji coba telah sukses pada 18-24 September 2023.
Masa uji coba ini akan memungkinkan masyarakat umum merasakan kenyamanan perjalanan menggunakan Kereta Cepat (KA Cepat) dengan penumpang aktif.
Selama masa uji coba terbatas ini, KCIC telah menyiapkan 4 jadwal perjalanan pulang pergi (PP) setiap harinya, sehingga total terdapat 8 perjalanan KA yang beroperasi setiap hari.
Namun, perlu teringat bahwa kuota tempat duduk terbatas hanya 500 kursi setiap perjalanan selama masa uji coba hingga 30 September 2023.
Kolaborasi Indonesia-China
Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah proyek kolaborasi yang mengesankan antara perusahaan Indonesia dan China.
Di bawah kepemimpinan BUMN Indonesia yang tergabung dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sekitar 60% saham proyek ini berada dalam kendali Indonesia.
Sementara itu, konsorsium China yang dikelola oleh Beijing Yawan HSR Co Ltd memegang 40% sisanya.
Rute dan Kecepatan yang Luar Biasa
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan melintasi empat stasiun utama, yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Dengan jarak tempuh mencapai 142,3 kilometer, KA Cepat ini akan mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 351 kilometer per jam. Ini adalah lompatan besar dalam penyediaan transportasi yang efisien dan nyaman di Indonesia.
Bagaimana Cara Mendaftar?
Untuk mendaftar pada uji coba tahap kedua ini, Anda dapat mengunjungi situs web resmi KCIC yang telah disiapkan untuk proses pendaftaran.
Pastikan Anda memanfaatkan kesempatan ini untuk merasakan masa depan transportasi Indonesia yang lebih canggih dan efisien.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"