KONTEKS.CO.ID – Pemakaian sepeda motor listrik oleh masyarakat bisa menghemat biaya sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per tahun. Demikian diungkapkan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury. Hitungan ini dengan estimasi masyarakat mengisi BBM kurang lebih sekitar enam liter per minggu.
“Jadi, masyarakatnya mendapatkan manfaat, pemerintah juga mendapatkan manfaat. Secara keseluruhan dapat menurunkan emisi dan PLN pun sebagai penyedia listrik tentunya juga akan mendapatkan manfaat karena permintaan untuk listrik tentunya akan meningkat,” kata Pahala di Bali, Minggu 16 Oktober 2022.
Jika dirata rata ada penghematan Rp1,5 Juta per tahun, maka jika dibagi 365 hari, akan keluar angka rata rata sekitar Rp.4000 penghematan per hari. Ini belum termasuk hitungan akhir pekan dan libur nasional.
Pemerintah saat ini tengah menggenjot pengembangan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dan akan terus mendorong pihak-pihak yang memiliki minat terhadap pembangunan ekosistem Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) alias Battery Swapping Station (BSS) sebanyak mungkin.
Menurut Pahala, pembangunan SPKLU sangat potensial, selain untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, juga meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam hal pengisian listrik kendaraan, dengan tiga pilihan penyediaan SPKLU mulai dari medium charging, fast charging, hingga untuk kebutuhan KTT G20 sendiri.
Hingga kini, total ada 66 SPKLU untuk mendukung operasional 936 unit mobil listrik, 30 unit bus listrik, dan 290 unit motor listrik selama kegiatan tersebut di Nusa Dua, pada 15-16 November 2022. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"