KONTEKS.CO.ID – PT Pertamina International Shipping (PIS) menggandeng perusahaan asal Turki yaitu KARPOWERSHIP untuk pengembangan infrastuktur energi bersih.
Dengan perjanjian ini, kedua perusahaan akan mengeksplor peluang-peluang bisnis untuk menghadirkan terobosan di lanskap energi, utamanya di Indonesia.
Adapun area fokus utama kerja sama ini mencakup kapal pembangkit listrik dengan teknologi powership termutakhir, pengembangan infrastruktur gas cair seperti Floating Liquified Natural Gas (FLNG), proyek infrastruktur LNG hingga Floating Storage Regasification Unit (FSRU), serta distribusi LNG.
Selain itu, sebagai komitmen dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan, kedua pihak akan bekerja sama dalam studi ekstensif di bidang pengembangan infrastruktur.
Kemudian kedua perusahaan juga mengembangkan fasilitas dan pengangkutan bahan bakar energi baru terbarukan di antaranya hidrogen, ammonia, methanol, biofuel, dan lainnya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan kerja sama antara PIS dan KARPOWERSHIP kali ini merupakan wujud komitmen transisi energi mendukung Net Zero Emission 2060.
“Kerja sama bukan hanya existing business saja, tapi juga eksplorasi potensi bisnis lainnya untuk mengoptimalisasi aset-aset yang ada, seperti fasilitas floating mini LNG, floating CNG,” kata Nicke.
CEO PIS Yoki Firnandi menambahkan kerja sama ini tidak hanya untuk mencari peluang bisnis, tetapi juga mendorong percepatan perusahaan untuk mewujudkan visi jangka panjangnya.
“Bekerja sama dengan global company adalah capaian lagi bagi PIS untuk semakin nyata menjadi perusahaan shipping dan logistik maritim yang ternama di skala global.” ucap Yoki.
Yoki melanjutkan, upaya kolaboratif ini siap mendorong adanya perubahan positif di sektor energi dengan menggabungkan keahlian KARPOWERSHIP di bidang pembangkit listrik modular yang efisien, dan komitmen PIS guna mendukung transisi dan inisiasi energi yang berkelanjutan.
“Kemitraan ini juga diharapakan dapat membentuk kerangka kerja yang fleksibel bagi kedua belah pihak untuk menjajaki bisnis yang menguntungkan dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia,” tutup Yoki.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"