KONTEKS.CO.ID – Indonesia percaya diri siap menjadi produsen motor listrik atau electrical vehicle (EV) bagi Pasar Global.
Hal ini ditunjang dengan kondisi Indonesia yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Seremoni Produksi Perdana Omoda 5 Electric Vehicle (EV) di Kota Bekasi, Sabtu, 2 Desember 2023.
“Pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia saat ini mendapatkan momentum baik. Nikel banyak digunakan dalam ekosistem produksi kendaraan listrik sebagai bahan baku dari baterai kendaraan,” katanya.
Sebagai informasi, saat ini, kekuatan industri otomotif di Indonesia setidaknya didukung oleh 26 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun.
Industri otomotif juga telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38.000 orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier 1 sampai 3.
Dilansir dari data Gaikindo, penjualan wholesales kendaraan bermotor roda empat atau lebih untuk domestik pada bulan Oktober 2023 tembus 80.270 unit.
Secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2023 mencapai 836.048 unit.
Di sisi kinerja ekspor sektor otomotif, jumlah mobil yang diekspor dari periode Januari hingga Oktober 2023 tercatat mencapai sebanyak 426.381 unit.
Angka ini naik sekitar 10,9 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 384.592 unit.
Sementara itu, PT Chery Motor Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor segera memulai produksi kendaraan listrik di Indonesia.
Menurut Airlangga, hal itu akan bermanfaat dalam pengembangan industri otomotif yang bertransformasi menuju era elektrifikasi dan ekosistem ramah lingkungan.
Dia juga berharap produksi mobil listrik di Indonesia akan menjadi basis ekspor, antara lain untuk market Vietnam, Filipina, dan Australia.
“Ekosistem EV dan baterai sudah lengkap di sini, sehingga Indonesia cukup efisien sebagai produsen EV untuk pasar global,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"