KONTEKS.CO.ID – PT Bank Muamalat Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah akan segera digabungkan menjadi bank syariah besar di Indonesia. Penggabungan itu diharapkan bisa masuk 16 besar bank syariah dunia bahkan bisa menyaingi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir membeberkan, rencana merger itu sudah didiskusikan dengan BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) dan Menteri Agama.
“Mungkin enggak kita bersinergi dengan Bank Muamalat dengan BTN Syariah untuk menjadikan alternatif bank syariah yang besar?” kata Erick, Selasa, 19 Desember 2023.
Dia menambahkan, jika semua proses berjalan lancar, maka pada Maret 2024, kedua bank sudah dapat dimerger.
Sebagai informasi, BSI saat ini menempati posisi kelima dalam bank syariah terbesar di dunia. Sebelumnya, BSI menempati urutan ketujuh.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, setelah aksi spin off (pemisahan), unit usaha syariah (UUS) perseroan akan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dengan aset terbesar kedua di Indonesia.
Pihaknya akan mengeluarkan UUS dari induk BTN dan digabungkan dengan bank syariah yang akan diakuisisi, dengan target selesai pada semester II-2024 mendatang.
Saat ini BTN sedang dalam tahap pengajuan letter of interest (LOI) kepada dua bank syariah di Tanah Air untuk diakuisisi, yang belum bisa disebutkan nama maupun nilai asetnya.
Nantinya, UUS BTN yang sudah ada akan digabungkan dengan bank syariah yang diakuisisi tersebut, dengan ditargetkan proses akan selesai pada April atau Juni 2024.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"