KONTEKS.CO.ID – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran subsidi pada tahun 2023 mencapai Rp269,6 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi anggaran subsidi tahun sebelumnya yang tercatat Rp252,8 triliun.
“Dari sisi jumlah belanja subsidi Rp269,6 triliun, naik sedikit dibandingkan tahun lalu,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta, Selasa, 2 Januari 2024.
Bendahara Negara menyebutkan, naiknya realisasi anggaran dipicu alokasi subsidi non energi terutama subsidi pupuk dan bunga KUR.
Dengan rincian, subsidi pupuk mencapai Rp42,1 triliun atau tumbuh 41,3 persen, subsidi bunga KUR sebesar Rp46,9 triliun atau tumbuh 60,8 persen pada 2023.
Sementara itu, untuk realisasi anggaran subsidi energi sebesar Rp164,3 triliun atau turun 4,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp171,9 triliun.
“Subsidi energi pertumbuhannya negatif 4,4 persen. Hal ini dipengaruhi oleh harga minyak dunia yang turun dan kurs rupiah yang melemah,” ucap Sri Mulyani.
Lebih rinci, realisasi subsidi energi terdiri dari subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg sebesar Rp95,6 triliun atau kontraksi 17,3 persen dan subsidi listrik Rp68,7 triliun tumbuh 22,2 persen.
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk melakukan berbagai langkah-langkah agar subsidi yang digelontorkan sesuai dengan yang ditargetkan.
Seperti pelaksanaan transformasi pendistribusian LPG tabung 3 kg tepat sasaran, mulai 1 Maret 2023 dilakukan proses pendataaan penggunaan LPG tabung 3 kg di subpenyalur atau pangkalan berbasis teknologi.
“Sisi BBM bersubsidi juga sudah ada aplikasi MyPertamina jadi ini upaya untuk subsidinya makin targetted. Jadi mereka yang emang benar-benar butuh bantuan dari negera kita diberikan bantuan,” ujarnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"