KONTEKS.CO.ID – Impor sapi ada dalam artikel ini. Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons rencana mendatangkan 1,5 juta ekor sapi dari Brasil dan India. Rencana itu capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, canangkan demi program bagi-bagi susu.
Menurut Ganjar, pengembangbiakkan atau breeding akan jauh lebih tepat sasaran. Karena pemanfaatan dananya dapat menciptakan kemandirian pangan nasional.
“Impornya kapan itu? Cita-cita, kali ya. Lebih baik kita membicarakan kemandirian ekonomi kita. Bagaimana kita punya breeding sendiri,” kata Ganjar dalam keterangan resminya pada Minggu, 7 Januari 2023.
Ganjar mengatakan, ke depan Indonesia harus serius dan fokus dalam politik pangan. Supaya tidak ketergantungan dengan negara lain.
Sebab, lanjut Ganjar, hal ini rentan terhadap fluktuasi harga komoditas di pasar internasional, perubahan iklim, dan gangguan pasokan global.
“Inilah yang membuat kita sering bergantung soal pangan dengan dunia lain,” papar Ganjar.
Jadi Presiden, Prabowo Subianto Impor Sapi 1,5 Juta Ekor
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyebut akan membuka opsi impor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan “Program Susu Gratis” kepada anak-anak.
Hal itu disampaikan saat berdiskusi bersama jajaran Pimpinan Persatuan Wartawa Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat yang tersiarkan melalui YouTube, PWI Official.
Menurut Prabowo, dengan strategi mengimpor sekitar 1,5 juta ekor sapi dari Brasil dan India dapat memenuhi kebutuhan susu bagu 82 juta anak di Indonesia.
“Jadi, kita mungkin, harus impor 1 juta atau 1,5 juta ekor sapi. Sehingga dalam waktu dua tahun sapi-sapi impor itu akan melahirkan dan kita akan punya 3 juta ekor sapi,” klaim Prabowo.
Prabowo mengatakan, harga sapi asal Brasil sekitar USD2.500 per ekor dan dari India harganya minimal Rp2,5 juta per ekor. Lalu, lanjut Prabowo, impor sapi dari Brasil butuh waktu sekitar 40 hari dan India 20 hari untuk tiba di Tanah Air.
“Sekarang, saya katakan, kita punya will enggak? Kita punya kehendak politik atau tidak? Kalau kita punya kendendak politik, ya sudah, untuk satu, dua, tiga, empat tahun. Kita beli sapinya, kita kembangkan di Indonesia,” kata Ketum Gerindra itu. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"