KONTEKS.CO.ID – Singapura dan Malaysia sepakat untuk bersama-sama kembangakan kawasan ekonomi khusus (KEK). Lokasinya terletak di negara bagian Johor, Malaysia.
Dalam pernyataan bersama kedua negara, pengembangan KEK ini bertujuan untuk menarik investasi dan membebaskan pergerakan barang dan orang.
Negara yang bertetangga di Asia Tenggara itu akan berupaya mewujudkan pakta penuh.
Mereka akan bekerja sama dalam bidang energi terbarukan dan memperlancar prosedur mulai dari persetujuan bisnis hingga izin perbatasan.
“Zona ini menghadirkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli.
Dia menambahkan, zona ini akan meningkatkan arus barang dan manusia lintas batas, memperkuat bisnis, dan memberikan manfaat bagi perekonomian keduanya.
Rafizi dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura menandatangani perjanjian tersebut pada sebuah upacara di Johor, di hadapan para pemimpin kedua negara.
Sebagai informasi, Singapura merupakan investor asing terbesar kedua di Johor dari Januari hingga Juni 2022.
Singapura juga menyumbang sekitar 70 persen dari total investasi asing langsung di bidang manufaktur di Johor.
Sebelumnya pada hari Kamis, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim dan timpalannya dari Singapura, Lee Hsien Loong menghadiri acara untuk menyelesaikan jalur penghubung kereta ringan sepanjang 4 km.
Jalur itu menghubungkan antara ibu kota negara bagian Johor Bahru dan Singapura.
Proyek itu tersebut diperkirakan menelan biaya USD2,2 miliar dan telah mengalami penundaan.
Jika proyek ini selesai pada akhir tahun 2026, maka akan mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan lintas antara dua tetangga.
Sebagai informasi, jalur itu merupakan salah satu penyeberangan darat tersibuk di dunia.
Ribuan warga Malaysia pulang pergi setiap hari ke Singapura untuk bekerja dan sekolah.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"