KONTEKS.CO.ID – Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut pertumbuhan ekonomi global akan tetap tangguh tahun ini.
Namun demikian, IMF menekankan tetap harus ada upaya untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan global di atas kisaran 3 persen dalam jangka menengah.
Juru bicara IMF, Julie Kozack pada Kamis, 12 Januari 2024 mengatakan, perekonomian global tampaknya menuju ‘soft landing’ dengan meredanya inflasi dan ketahanan pasar tenaga kerja.
Namun negara-negara berpendapatan rendah masih bisa jauh tertinggal.
IMF akan menyajikan pembaruan World Economic Outlook (WEO) di Afrika Selatan pada 30 Januari.
Sebelumnya, pada Selasa 9 Januari 2024, Bank Dunia mengeluarkan prospek ekonomi tahun 2024 suram.
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan PDB global akan melambat selama tiga tahun berturut-turut menjadi 2,4 persen.
Ini akan membahayakan tujuan pengentasan kemiskinan.
Kozack menambahkan, pertumbuhan ekonomi pada 2023 lebih kuat dari perkiraan.
Prediksi buruk resesi di banyak wilayah yang terjadi setahun sebelumnya tidak terwujud pada 2023.
“Jadi sejauh ini kita memiliki perekonomian global yang relatif tangguh. Kami memperkirakan ketahanan tersebut akan terus berlanjut hingga tahun 2024,” kata Kozack.
Namun kabar tersebut “tidak semuanya baik”. Pertumbuhan saat ini dan jangka pendek sekitar 3 persen lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Sebagai informasi, tingkat pertumbuhan rata-rata global sebelum COVID-19 adalah sekitar 3,8 persen.
“Jadi kita mempunyai pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan global, terutama dalam jangka menengah,” kata Kozack.
Situasi ini, katanya, menunjukkan perlunya kebijakan dan reformasi yang baik yang dapat meningkatkan produktivitas.
Ketahanan Ekonomi Beda di Tiap Kawasan
Ketika ditanya apakah ketahanan ekonomi pada tahun 2024 akan meluas ke luar Amerika Serikat, Kozack mengatakan terdapat perbedaan nasib antar negara dan kawasan. Risikonya negara-negara berpendapatan rendah akan semakin tertinggal.
“Mereka (negara-negara berpenghasilan rendah) mengalami masa paling sulit untuk pulih dari serangkaian guncangan, termasuk pandemi, guncangan harga pangan dan minyak,” katanya.
Upaya IMF pada tahun 2024 akan memiliki fokus yang kuat untuk membantu sebagian besar negara-negara tersebut yakni mereka yang rentan.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"