KONTEKS.CO.ID – Impor LPG terus meningkat dan memaksa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera menyiapkan strategi untuk menghadapinya.
Salah satu upaya yang sedang digodog Kementerian ESDM di antaranya mengupayakan interkoneksi pipa transmisi gas bumi antarpulau.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif dalam Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024, Senin, 15 Januari 2024 mengatakan, kehadiran proyek interkoneksi gas antarpulau semoga dapat mengurangi beban negara dalam mengimpor LPG 3 kg.
Sebagai informasi, impor LPG Indonesia saat ini berkisar di level 5-6 juta ton per tahun.
Menurut kacamata Arifin, interkoneksi gas ini semoga menjadikan suplai gas bumi di beberapa wilayah kerja migas dapat disalurkan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Selain itu, langkah ini diharapkan suplai gas ini dapat terkoneksi dengan proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga.
“Jaringan gas ini sangat penting karena di negara-negara lain banyak memanfaatkan gas alam untuk sumber energi rumah tangga. Kenapa harus kita lakukan, karena kita harus hemat devisa impor LPG kita 5-6 juta ton per tahun,” katanya.
Selain menghemat devisa, penggunaan jargas untuk rumah tangga juga dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan sumber energi yang cukup praktis.
Jargas berbeda dengan tabung LPG 3 kg yang ketika habis harus mencari penggantinya.
“Tidak lagi harus gotong gotong tabung 3 kg, cukup buka keran sudah menyala dapur. Ini yang kita upayakan. Dengan adanya infrastruktur ini walau sekarang sudah ada segera kita dorong jaringan gas itu masuk ke konsumen,” kata dia.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"