KONTEKS.CO.ID – Kualitas pesawat Boeing dipertanyakan kembali pascapanel Boeing 737 Max 9 milik Alaska Airlines meledak saat tengah mengudara.
CEO United Airlines Scott Kirby, pada Selasa 23 Januari 2024, mengatakan, Boeing memerlukan “tindakan nyata” untuk memulihkan reputasi kualitasnya sebelumnya.
Komentar Kirby muncul satu hari setelah United mengungkapkan bahwa mereka memperkirakan akan kehilangan uang dalam tiga bulan pertama tahun ini. Ini lantaran larangan terbang terhadap armada jet Boeing 737 Max 9.
United memiliki 79 pesawat yang terlarang terbang oleh regulator federal lebih dari dua pekan lalu setelah panel Alaska Airlines Max 9 meledak di tengah penerbangan.
Ledakan itu meninggalkan lubang menganga di pesawat. Penyidik sedang menyelidiki apakah baut yang membantu menahan panel pada tempatnya hilang atau putus. Ini meninggalkan kesangsian kualitas dari pesawat Boeing.
Kirby mengatakan di CNBC bahwa dia yakin Max 9 dapat segera terizinkan terbang kembali. “Tetapi saya kecewa karena tantangan manufaktur terus terjadi di Boeing,” tambahnya.
Kualitas Pesawat Boeing Libatkan Banyak Insiden Penerbangan
Selama beberapa tahun terakhir, kelemahan manufaktur telah menghambat pengiriman jet Max dan pesawat Boeing yang lebih besar, 787. Tahun lalu, United menerima 24 pesawat Boeing lebih sedikit dari perkiraan.
United memiliki pesanan tetap untuk jet Max 10, versi yang lebih besar dari lini Max. Namun, model tersebut dan model yang lebih kecil, Max 7, terlambat beberapa tahun dari jadwal untuk mendapatkan sertifikasi dari Federal Aviation Administration.
Penghentian penggunaan jet Max 9 kemungkinan akan semakin mempersulit upaya Boeing untuk mendapatkan persetujuan model baru.
Kirby mengatakan Max 10 setidaknya lima tahun terlambat dari jadwal dan dapat terdorong lebih jauh ke masa depan.
“Saya pikir ini adalah tantangan –landasan Max 9– mungkin merupakan tantangan yang mematahkan punggung unta bagi kami,” katanya kepada CNBC. “Setidaknya kami akan membuat rencana yang tidak menyertakan Max 10 di dalamnya.”
Kirby tidak menjelaskan secara spesifik mengenai pesawat apa yang bisa maskapai tersebut beli selain Max 10. Namun, ia mencatat bahwa hanya ada satu produsen global pesawat besar lainnya, yaitu pesaing Boeing di Eropa, namanya Airbus.
“Tanpa Max 10 mungkin berarti United tidak akan tumbuh secepat yang maskapai harapkan,” tandas Kirby. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"