KONTEKS.CO.ID – Harga nikel turun karena hilirisasi? Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara terkait Tom Lembong yang sebut harga nikel akan anjlok karena hilirisasi yang ugal-ugalan.
Luhut pun meragukan intelektualitas Tom (Thomas) Lembong. “Bagaimana bisa anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang anda dukung,” tulis Luhut di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, mengutip Kamis 25 Januari 2024.
“Saya sedih melihat Anda di situ, artinya intelektual Anda itu menurut saya jadi meragukan,” tulisnya lagi.
Luhut mengatakan, Tom perlu melihat pergerakan harga komoditas nikel yang naik-turun selama 10 tahun terakhir.
“Anda perlu melihat data panjang 10 tahun, kan Anda pebisnis juga. Siklus dari komoditi itu kan naik-turun apakah itu batu bara, nikel, timah atau emas,” cetus Luhut.
Karena itu, Luhut melihat mantan Kepala BKPM itu memiliki karakter tidak bagus.
Sebelumnya Co-captain Timnas Amin, Tom Lembong meminta untuk tidak membanggakan komoditas nikel. Tom beralasan, saat ini pasokan nikel berlimpah hingga membuat harganya anjlok.
Pernyataan ini Tom lontarkan seusai tudingan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menilai pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar anti-dengan nikel dalam debat keempat cawapres, Minggu 21 Januari 2024.
Awalnya Gibran bertanya kepada Cak Imin mengenai posisi capres-cawapres nomor urut 1 terhadap nikel. Sebab, pasangan nomor urut 1 dan tim suksesnya menggaungkan Lithium Ferro Phosphate atau LFP.
“Jadi yang tersampaikan Pak Muhaimin betul sekali, kita jadi korban kebijakan kita sendiri. Kita tidak anti hilirisasi. Hilirisasi ada dalam di visi-misi kami juga. Hilirisasi yang tersebut Pak Muhaimin tadi yang ugal-ugalan berujung pada konyol karena senjata makan tuan,” papar Tom Lembong, Senin 22 Januari 2024. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"