KONTEKS.CO.ID – Ukraina membutuhkan antara empat dan lima miliar dolar per bulan untuk mempertahankan anggarannya, Alexander Rodnyansky, seorang pembantu Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, mengatakan kepada kelompok media Jerman Funke, Rabu. Menurut pejabat itu, Kiev mengharapkan Uni Eropa untuk menutupi sekitar setengah dari jumlah itu.
“Kami percaya bahwa Jerman dapat mengambil sekitar $500 juta per bulan,” kata Rodnyansky, menambahkan bahwa itu akan sangat diperlukan pada tahun 2023. “Negara harus berfungsi, pensiun harus dibayar.”
Kiev juga berharap mendapatkan sekitar $2 miliar per bulan dari UE secara keseluruhan, sebagaimana ditulis RT. Tidak jelas apakah jumlah ini akan membengkak lebih jauh di masa depan, karena Ukraina memperkirakan inflasi mencapai 24,5% pada 2022, menurut bank sentral negara itu.
Pembantu presiden menuduh Rusia membuka “front ekonomi dalam perang” dengan menargetkan infrastruktur energi Ukraina. Moskow telah berhasil “menghentikan ekspor listrik Ukraina,” katanya, menambahkan bahwa Ukraina akan menghadapi ” krisis yang sangat besar” musim dingin ini dan akan sangat membutuhkan “pakaian termal, listrik darurat dan generator diesel” di antara barang-barang lainnya.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck sudah menyerukan paket “bantuan musim dingin yang mendesak” untuk Ukraina, yang akan mencakup pembangkit listrik, transformator, dan peralatan perbaikan jaringan. Jerman sendiri sedang menghadapi krisis energi akut dan berusaha membatasi konsumsi di tengah harga gas dan energi yang tinggi yang sebagian disebabkan oleh upaya UE untuk mengurangi ketergantungannya pada impor energi Rusia.
Perdana Menteri Ukraina Denis Shmigal juga menyebutkan total biaya pemulihan infrastruktur Ukraina sekitar $750 miliar pada hari Senin. Menurut Funke, jumlah ini termasuk biaya pengembangan dan modernisasi daerah yang belum terkena dampak konflik Kiev dengan Rusia. Bank Dunia dan AS percaya bahwa biaya sebenarnya untuk membangun kembali Ukraina adalah setengahnya dan berjumlah sekitar $350 miliar. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"