KONTEKS.CO.ID – Kunjungan wisatawan ke Sri Lanka naik hingga 50 persen pada tahun 2023.
Para wisatawan biasanya datang ke kuil bersejarah atau ke pantai di Sri Lanka.
Menteri Pariwisata Harin Fernando pada Rabu, 31 Januari mengatakan, negara kepulauan tropis itu memang terkenal dengan kuil kuno dan pantai keemasannya.
Negara ini menggantungkan harapannya pada sektor pariwisata untuk bisa keluar dari krisis keuangan yang berkepanjangan.
Fernando mengatakan, berdasarkan data pemerintah, kunjungan wisatawan meningkat menjadi 1,48 juta tahun lalu.
Angka ini meningkat 106 persen dari tahun 2022.
Kedatangan tertinggi berasal dari India, Rusia dan Inggris.
Tahun ini, pemerintah menargetkan 2,2 juta wisatawan datang ke negaranya.
Sementara pada tahun 2030, pemerintah menargetkan 4 juta wisatawan yang datang.
“Sri Lanka juga menargetkan pendapatan pariwisata sebesar USD4 miliar tahun ini,” kata Fernando.
Angka ini naik hampir dua kali lipat jika membandingkannya dengan pendapatan tahun lalu sebesar USD2,1 miliar.
Pemerintah akan menargetkan wisatawan dari Jepang, Korea Selatan, dan Australia untuk datang berkunjung.
“Pada bulan Januari saja, ada sekitar 200.000 kedatangan sehingga Sri Lanka memiliki potensi yang sangat besar. Kami berada di 10 besar tujuan wisata di setiap indeks perjalanan,” kata Fernando lagi.
Negara berpenduduk 22 juta jiwa ini memang berjuang untuk keluar dari krisis keuangan parah. Kondisi itu terpicu krisis devisa pada tahun 2022.
Bank Dunia memperkirakan perekonomian Sri Lanka kemungkinan mengalami kontraksi 3,8 persen pada tahun 2023.
Namun kemungkinan akan tumbuh sebesar 1,7 persen pada tahun ini.
Pariwisata adalah penghasil devisa terbesar kedua di Sri Lanka setelah pengiriman uang pekerja dari luar negeri.
Dengan demikian, pariwisata menjadi penting bagi pemulihan ekonomi negara tersebut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"