KONTEKS.CO.ID– Industri gula India mendesak pemerintah untuk memperbolehkan lebih banyak gula untuk produksi etanol.
Alasanya, pasokan gula telah membaik setelah curah hujan di negara-negara bagian utama penghasil tebu pada November dan Desember lalu.
Sebelumnya, pda bulan lalu, pemerintah India yang merupakan produsen gula terbesar kedua di dunia membatasi jumlah komoditas itu untuk etanol.
Pembatasan berlaku pada musim ini hingga akhir September menjadi sebesar 1,7 juta metrik ton.
Keputusan pemerintah itu terpicu hujan monsun yang berada di bawah normal antara bulan Juni dan September melanda tanaman tebu.
“Kami percaya bahwa pemerintah sekarang dapat dengan mudah mengizinkan sekitar 1,8 juta ton pengalihan gula tambahan untuk produksi etanol pada musim ini,” kata Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) dalam sebuah pernyataan, Rabu, 31 Januari 2024.
Sementara itu, badan industri lainnya, Federasi Nasional Pabrik Gula Koperasi (NFCSF), menganjurkan penambahan setidaknya 1,5 juta ton.
Alasannya,langkah tersebut akan membantu pabrik gula dan penyulingan dalam mengatasi masalah keuangan yang mereka hadapi.
Curah hujan yang terlambat telah meningkatkan hasil tebu dengan produksi gula pada musim 2023/24 sebesar 31,4 juta ton.
Jumlah ini naik dari perkiraan awal sebesar 29,15 juta ton.
India kemungkinan akan mengakhiri musim gula saat ini dengan stok gula sebesar 8,45 juta ton.
“Angka ini naik dari 5,6 juta ton tahun lalu, dengan produksi yang diperkirakan melampaui permintaan lokal sekitar 28,5 juta ton,” kata ISMA.
Pabrik gula telah memproduksi 18,72 juta ton gula dari bulan Oktober hingga Januari.
Angka ini sedikit turun dari 19,5 juta ton pada periode tahun sebelumnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"