KONTEKS.CO.ID – Serangan monyet merugikan perekonomian wilayah Kota Lopburi, Provinsi Lopburi di Thailand Tengah. Gegera serangan hewan primata ini, insvestor China bahkan sampai mundur.
Akibat serangan monyet-monyet liar, sejumlah perusahaan dan toko terpaksa berhenti beroperasi dan meninggalkan Kota Lopburi.
Dalam sebuah serangan terbaru, gelombang monyet berjumlah nyaris 3.500 ekor kembali menyerang kota itu.
Melansir dari South China Morning Post, Jumat, 2 Februari 2024, perwakilan dari Pusat Perbelanjaan Pingya, Surachat Chanprasit mengatakan monyet sering mengerumuni tempat tersebut.
Hewan itu mengganggu pengunjung dan juga merusak bagian depan toko. Akhirnya mau tak mau, pemilik toko harus mengeluarkan dana tambahan untuk perbaikan.
Kondisi yang tak kunjung membaik membuat Pingya tutup dua tahun lalu. Properti lokasi bisnis itu dijual dengan harga yang lebih murah.
Dari yang awalnya 100 juta baht atau Rp44 miliar menjadi hanya 70 juta baht atau Rp31 miliar.
Surachat mengaku sempat ada investor China yang datang untuk mengecek kelayakan investasi. Namun, setelah tahu ada masalah terkait populasi monyet di kawasan tersebut, investor tersebut menunda investasi tersebut tanpa batas waktu.
Provinsi Lopburi dan monyet-monyet ini sebenarnya telah menjadi daya tarik wisatawan dari seluruh dunia sejak lama.
Para turis bisa memberi makan dan berswafoto bersama mereka.
Wilayah ini juga mengadakan festival monyet tahunan. Tujuannya untuk berterima kasih kepada hewan-hewan karena membantu menarik pengunjung ke Lopburi.
Gubernur Provinsi Lopburi, Ampol Angkhapakornkul juga telah mengunjungi kota tersebut baru-baru ini.
Dia berjanji untuk bekerja sama dengan Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Konservasi Tumbuhan untuk mengatasi masalah monyet-monyet ini.
Pada tahun 2020, para pejabat meluncurkan kampanye sterilisasi. Harapannya, langkah itu dapat mengurangi laju pertumbuhan monyet di perkotaan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"